Selain bencana alam tsunami yang menerjang Aceh pada tahun 2004 lalu, gempabumi di Yogyakarta 27 Mei 2006 ini merupakan bencana alam yang tidak bisa dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Sekitar pukul 05.59 WIB 13 tahun silam, gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter yang meluluhlantakan DIY dan sebagian Jawa Tengah. Gempabumi yang berguncang 57 detik ini telah menghancurkan ratusan ribu rumah dan menyebabkan kurang lebih 6000 ribuan orang meninggal, lho!
Sebagai pengingat masyarakat tentang kejadian gempabumi pada 2006 silam. Dibangunlah satu buah prasasti berbentuk persegi panjang yang ditanda tangani oleh mantan kepala BNPB Willem Rampangilei. Disekelilingnya terdapat tiga batu prasasti yang ditanda tangani oleh Gubenur DIY yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono X, Rektor UPN, dan Bupati Bantul Suharsono. Batu prasasti ini menunjukkan lokasi pusat gempabumi tahun 2006.
Meskipun pagi ini tidak ada peringatan di lokasi dan warga beraktivitas seperti biasa, peristiwa gempabumi ini masih membekas di ingatan warga sekitar dan seluruh masyarakat Indonesia.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, “Tahun ini memang tidak ada peringatan gempa Yogyakarta. Sebab, saat ini berdekatan dengan hari raya”.
Meskipun demikian, pihaknya terus berupaya memberikan peringatan kepada masyarakat terkait potensi bencana gempa yang ada di wilayahnya. Cara yang dilakukannya itu adalah dengan mendirikan Desa Tangguh Bencana. Memang diakuinya tidak mudah merubah cara berfikir masyarakat untuk paham mengenai wilayahnya yang merupakan lokasi rawan bencana. Perlu adanya usaha bersama untuk masyakarakt Indonesia sadar tentang bencana.
Sumber : Kompas.com