Kebakaran hutan dan lahan sudah terjadi dimana-mana saat ini, salah satunya adalah ibu kota baru Indonesia, yaitu Pulau Kalimantan. Akibat dari kebakaran hutan memang menimbulkan banyak kerugian, salah satunya adalah ular piton besar mati. Hal ini ditunjukkan oleh sebuah postingan instagram bernama akun @gardasatwafoundation.
Bukan cuma hewan dan tumbuhan saja yang terkena, tapi manusia pun juga. Meskipun nih ya Disasterizen, penyebab semua ini terjadi biasanya karena ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Kalau sudah terjadi, semuanya dirugikan.
Anak-anak yang seharusnya menimba ilmu di sekolah dengan mudah, tetapi kalau bencana kebakaran sudah menerjang dan menyebabkan asap tebal seperti saat ini yang terjadi di Kalimantan. Maka mau tak mau mereka harus diliburkan sementara. Untuk itu perlu dibuatnya Sekolah Aman Asap. Kalian sebagai siswa-siswi, dapat juga lho berpartisipasi untuk mewujudkannya. Jadi perlengkapan apa yang diperlukan untuk Sekolah Aman Asap?
Baca juga : POHON AJAIB SEGUDANG MANFAAT
- Kipas Angin
Untuk membuat ruangan kelas terasa lebih nyaman, ada baiknya pasang kipas angin di bagian depan dan belakang kelas.
- Dakron
Dalam menyaring udara yang tercemar asap, segera tutup ventilasi ruangan kelas dengan busa dakron. Serta, usahakan dakron selalu dalam keadaan lembab dengan cara dibasahi secara berkala.
- Tirai Kain
Pasang tirai kain di seluruh jendela dan pintu dari sisi dalam. Agar lebih efektif menyaring udara yang tercemar asap, serta usahakan tirai kain selalu dalam keadaan lembab. Agar tirai tetap lembab, kamu bisa menyemprotkan air secara berkala.
- Tanaman
Untuk menambahkan Oksigen (O2) dan menyerap karbon dioksida (CO2), letakkan tanaman pada pot di dalam kelas. Tanaman yang sebaiknya digunakan adalah lidah mertua, lili paris, sirih gading dan suplir. Karena tanaman tersebut bisa menyerap karbon dioksida.
- Exhaust Fan
Untuk membantu sirkulasi udara, pasang exhaust fan (kipas blower) pada dinding yang menghadap berlawanan arah sumber polutan. (MA)
Sumber : Buku Lindungi Diri Dari Bencana Kabut Asap (WHO & Kementerian Republik Indonesia)