Bagaimana membuat penanggulangan bencana menjadi lebih inklusif? Hal ini menjadi landasan program inovasi berbasis masyarakat yang dilakukan YAKKUM Emergency Unit (YEU) pada 15 Tim Inovator Lokal dalam ajang IDEAKSI (ide inovasi aksi inklusi) yang telah dilaksanakan April hingga Agustus 2021.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mencari ide inovasi-inovasi yang inklusif dalam penanggulangan bencana untuk kelompok difabel, lansia dan kelompok paling rentan lainnya,” ucap Jessica selaku humas Informasi & Komunikasi YEU.
Lebih lanjut, YEU akan menyelenggarakan Demo Day IDEAKSI sebagai ruang inklusif bagi para inovator untuk menggali dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. “Ini akan menjadi kesempatan bagi para Inovator lokal untuk memperkenalkan ide inovasinya kepada publik dan institusi yang tertarik untuk menjadi mitra, , atau jejaring untuk keberlanjutan kegiatan inovasi,” ujarnya.
Acara akan dilaksanakan Senin, 30 Agustus 2021 pukul 13.00 – 16.30 WIB melalui Zoom https://bit.ly/IDEAKSIDemoDay (meeting ID 856 2388 1801 dan password IDEAKSI) dan live streaming YouTube YAKKUM Emergency Unit. Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website www.inovasi.yeu.or.id. “Acara dibuka untuk umum secara virtual melalui Zoom dan akan ada doorprize menarik bagi peserta yang aktif,” ungkap Jessica.
Sebelumnya Jessica menegaskan IDEAKSI diharapkan menjadi pintu hadirnya inovasi yang bersifat inklusi dalam rangka penanggulangan bencana di Indonesia. “Melalui dukungan Elrha, Start Network, dan Asia Disaster Reduction and Response Network (ADRNN), YEU melaksanakan program Kemitraan untuk Inovasi Berbasis Masyarakat yang akan memberikan peluang pendanaan dan dukungan non finansial bagi Tim Inovator dari masyarakat yang terpilih,” jelasnya.
Disebutkan dari ke-15 tim, akan ada 10 tim yang akan mendapatkan pendanaan dengan total hingga Rp 1 Miliar. “Inovasi-inovasi yang akan dijalankan oleh para Tim Inovator Lokal sangatlah beragam, mulai dari membuat alat peringatan dini bagi difabel, aplikasi dan website yang inklusif, proses pendataan yang lebih partisipatif,adaptasi perubahan iklim, dan inovasi dengan tujuan pelibatan kelompok yang paling rentan dalam kesiapsiagaan bencana dan tanggap kemanusiaan”. (MA)