Wujudkan Sekolah Aman Bencana Bersama YKRI

Kemarin (9/1/20), Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia (YKRI) sebagai mitra Yayasan Plan International Indonesia (YPII) bersama dengan Samsung Heavy Industri dan Plan Korea menyelenggarakan kegiatan One Day Workshop Komitmen Bersama Mewujudkan Sekolah Aman Bencana yang Berkelanjutan di Provinsi DKI Jakarta bertempat di Hotel Balairung, Matraman, Jakarta.

Lokakarya ini melibatkan para pihak dalam membangun dan menerapkan komitmen bersama untuk mendukung penerapan Sekolah Aman Bencana yang berkelanjutan pasca pendampingan, sebagai upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan budaya sadar bencana sejak dini. Tujuan dari kegiatan ini adalah adanya komitmen bersama dan aksi nyata dari berbagai pihak dalam melaksanakan sekolah aman bencana yang berkelanjutan di Provinsi DKI Jakarta.

Merespon kejadian bencana di Indonesia, salah satu yang terdampak adalah sekolah. Maka YKRI bersama dengan Plan Indonesia melalui dukungan Samsung Heavy Industri mendampingi SDN Klender 21 dalam menerapkan 3 (tiga) pilar sekolah aman yang merupakan kerangka kerja yang juga digunakan oleh global.

Kegiatan yang sudah dilakukan dalam proses pendampingan tersebut antara lain; sosialisasi, kampanye, pelatihan, simulasi, retrofitting/rehabilitasi terhadap bangunan sekolah, dan pendampingan berkala untuk mewujudkan 3 (tiga) pilar satuan pendidikan aman bencana (fasilitas pendidikan yang aman, manajemen bencana di sekolah, dan penerapan pendidikan pengurangan risiko bencana yang terintegrasi dalam kurikulum.

One Day Workshop dibuka oleh Ketua Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia (YKRI). Ada peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, BPBD Provinsi DKI Jakarta, Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Sudin Pendidikan Jakarta Timur, UPTD kecamatan Duren Sawit, Kepala Pengawas SDN Klender 21, Plan Indonesia, dan beberapa perwakilan dari berbagai sekolah serta media.

Dalam acara workshop tersebut, terdapat perwakilan siswa dari Tim Siaga yang menceritakan pengalamannya terhadap pengurangan risiko bencana. Peserta yang hadir juga berdiskusi dan berkomitmen dalam menerapkan sekolah aman bencana yang menjamin pelayanan mutu pendidikan serta membangun budaya sadar bencana di Provinsi DKI Jakarta. (MA)