Virus Corona Bukan Senjata Biologis Cina

Pada sadar tidak, setiap kali ada wabah atau pandemi, pasti ada saja yang disangkut pautkan dengan teori konspirasi. Ya nggak? Misalnya saja saat terjadi penyakit HIV, ada sebuah teori yang mengatakan kalau HIV diciptakan dan disebarkan ke seluruh dunia dengan sengaja oleh suatu kelompok atau organisasi rahasia.

Nah, saat virus corona terdeteksi pertama kali pada Desember 2019 lalu. Virus corona juga memicu serangkaian teori konspirasi. Ada yang menduga bahwa Covid-19 ini senjata biologi Tiongkok yang bocor dari sebuah labotarium di Kota Wuhan, atau Amerika sebagai biang keladi penyebaran virus corona. Informasi berbagai macam teori konspirasi pun menyebar ke berbagai grup WhatsApp dengan bermacam-macam variasi yang bikin menghebohkan dunia.

Namun amat sangat disayangkan bagi kamu pecinta teori konspirasi, teori tersebut harus kamu kubur dalam-dalam. Hal ini disebabkan para peneliti menemukan fakta yang konkret bila virus corona adalah hasil dari seleksi alami. Belum ada bukti sama sekali bahwa virus tersebut direkayasa oleh manusia, Sob.

Sebuah artikel dalam jurnal Nature yang terbit akhir Maret lalu menyebutkan, para ilmuwan telah berhasil mempelajari struktur virus corona berdasarkan fitur genomika (cabang ilmu biologi multidisipliner yang mempelajari rangkaian DNA).

Covid-19 merupakan anggota ketujuh dari keluarga coronavirus dan merupakan ‘saudara’ dari SARS-CoV, MERS-CoV, HKU1, NL63, OC43 dan 229E. SARS-CoV pertama kali menginfeksi manusia pada wabah 2003 yang pertama kali muncul di Guangdong, Tiongkok.

“SARS-CoV-2 tidak berasal dari pengembangan virus-virus terdahulu,” demikian kutipan kesimpulan dari kajian tersebut. “Analisis kami dengan jelas menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 tak dibuat di laboratorium atau dengan sengaja diciptakan.”

Tidak sampai di situ saja, salah satu tim peneliti, Robert Garry dari Tulane University School of Medicine, mengatakan virus tersebut berasal dari kelelawar jenis tertentu yang terkombinasi dengan virus dari hewan lain, kemungkinan trenggiling. Virus corona kemungkinan telah berevolusi dalam waktu yang panjang di dalam hewan atau manusia, sebelum mengalami ‘mutasi kecil’ yang memungkinkannya tersebar secara cepat.

Para peneliti mengajukan dua hipotesis soal asal mula virus ini:

  • Seleksi alam di dalam tubuh manusia setelah transmisi dari binatang
  • Seleksi alam di dalam tubuh binatang sebelum transmisi ke manusia

Nah, untuk memerangi teori konspirasi dan serangkaian hoaks yang bertebaran di sekeliling pandemi, organisasi kesehatan dunia WHO meluncurkan situs myth buster yang berusaha menangkal hoaks dan informasi sesat seputar virus corona. Yuk mulai berpikir jernih dan bersama melawan virus corona! Bagaimana caranya? Baca di sini! (MA)

 Sumber : Vice Indonesia