Upaya LPBI NU Dalam Penanganan COVID-19

Jumat, 30 Oktober 2020, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) menggelar webinar yang bertajuk “Masyarakat Melawan COVID-19, Belajar Penanganan COVID-19 Dari Daerah” dalam rangka memperingati Bulan Pengurangan Risiko Bencana dan Hari Santri Nasional.

Dalam webinar tersebut, M Wahid MH, LPBI NU Jakarta mengatakan bahwa LPBI NU Jakarta telah siap sedia merespon banjir dari akhir tahun 2019 hingga awal tahun 2020. Pada bulan Maret dan April, LPBI NU masih fokus menangani bencana banjir. Namun, pandemi COVID-19 muncul di bulan Maret dan direspon oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) dengan memberikan tugas pada Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LK NU) untuk memimpin penanganan kasus pandemi COVID-19.

Karena kasus yang terus melesat naik, maka pengurus wilayah NU menetapkan relawan banjir DKI Jakarta difungsikan sebagai relawan percepatan penanganan pandemi COVID-19. LPBI NU DKI Jakarta telah melakukan berbagai macam upaya dalam mempercepat penangan pandemi COVID-19, diantaranya adalah melakukan edukasi dan kampanye 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) dengan memberikan contoh dan fasilitasnya sekaligus agar kebiasaan baru dapat dengan mudah dilakukan oleh masyarakat. Selain itu LPBI NU DKI Jakarta juga melakukan berbagai macam tidakan preventif dan kuratif yang bekerjasama dengan berbagai macama pihak tak terkecuali kerjasama lintas agama.

Tidak sampai di situ, Winarti, LPBI NU Jawa Tengah juga memaparkan bawah penanganan COVID-19 di Jawa Tengah terlambat menangani pandemi COVID-19. Hal ini dikarenakan baru mendirikan satuan tugas percepatan penangan COVID-19 setelah ada keputusan dari PB NU. Meskipun terlambat, hal ini tidak mengurangi antusiasme masyarakat NU dalam melakukan upaya-upaya pencegahan penularan COVID-19. Banyak daerah yang membuat satuan tugas yang mana memudahkan percepatan penanganan pandemi COVID-19.

LPBI NU Pengurus cabang Kebumen yang diwakilkan oleh Mukhsinun menerangkan beberapa tindakan yang telah dilakukan oleh LPBI NU Kebumen dalam menangani pandemi COVID-19. Awal mula merespon pandemi COVID-19, LPBI NU Kebumen membentuk satuan tugas di tingkat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU).

Tindakan yang menarik adalah membuat edaran pelaksanaan sholat tarawih, zakat, takbir, shalat idul fitri dan silaturahmi pada saat bulan Ramadhan. Menetapkan protokol kesehatan di masjid, mushola dan pesantren. Promosi kesehatan memalui khutbah solat Jumat, surat edaran, media sosial dan kunjungan. Kegiatan ini dilakukan atas dasar latar belakang ilmu yang dipadukan dengan kultur tiap daerah, hal ini membuat penanganan pencegahan penyebaran COVID-19 dapat dilakukan dengan baik dan diterima oleh masyarakat dengan mudah.

Sedangkan untuk LPBI NU wilayah Jawa Timur juga tidak kalah dalam melakukan program berdasarkan pendekatan kultural yang ada di daerahnya. Yoyok Wachyudi, LPBI NU Bangil, Pasuruan Jawa Timur menceritakan bahwa untuk melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai COVID-19, LPBI NU Bangil berusaha untuk melakukan itu semua dengan tidak ada benturan baru di kalangan masyarakat.

Hal ini dilakukan dengan memperbanyak silaturahmi kepada berbagai macam lapisan masyarakat, terlebih para kiai dan tokoh masyarakat yang memiliki paradigma berbeda terhadap COVID-19. Terdapat motto yang dilakukan oleh LPBI NU Bangil dalam percepatan penangan pandemi COVID-19, yaitu Iman, Imun, Pangan dan Aman. Melalui motto ini, LPBI NU Bangil melakukan berbagai kegiatan dalam menanggulangi pandemi COVID-19. Di bidang keagamaan kita mengadakan beberapa kegiatan, diantaranya adalah:

  • Mengadakan kegiatan keagamaan dengan menerapkan protokol kesehatan
  • Memberikan bantuan di tempat ibadah (masker, hand sanitizer dan tempat cuci tangan)
  • Memberikan santunan pengurus masjid memberikan bantuan operasioanl pencegahan penyebaran COVID-19
  • Melakukan bimbingan belajar online, melayani safari belajar di rumah, memberikan bantuan paket voucher data online, serta memberikan bantuan handphone
  • Memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan memberikan santunan kepada guru mengaji

Penangan pandemi COVID-19 di daerah Bangil dilakukan dengan pendekatan sosial budaya, agar dapat dengan mudah mengedukasi masyarakat. Nah, ada beberapa pendekatan melalui sosial budaya yang dilakukan oleh LPBI NU Bangil, yakni menumbuhkan kepedulian masyarakat dan melakukan shodaqoh pangan, meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan melakukan kegiatan festival budaya.

Jika dapat disimpulkan, LPBI NU melakukan pendekatan secara kulutral. Hal ini bisa dipetik dan dijadikan contoh dalam upaya pengurangan risiko bencana, khususnya dalam percepatan penangan pandemi COVID-19. Hal ini dikarenakan pendekatan secara kultural dapat memecah jurang pemisah antara pengetahuan dan keyakinan masyarakat mengenai COVID-19. Tidak hanya COVID-19, tapi cara ini juga bisa dilakukan dalam upaya mitigasi bencana lainnya. (MA)

Sumber : Disasterchannel