SIAGABENCANA.COM – Senin (4/12), UNESCO, BRIN, dan U-Inspire bekerja sama dengan beberapa organisasi lain, diantaranya UNDRR, BNPB, APAD, dan lainnya untuk memperkuat peran pemuda dan profesional muda dalam membangun ketahanan melalui penyelenggaraan rangkaian The Third International Workshop and Training on Youth and Young Professionals di BRIN Convention Hall, Jakarta, Indonesia.

FOTO : Dokumentasi SiagaBencana.com
Rangkaian lokakarya ini memiliki kurang lebih 100 periset mudah dan profesional muda yang dipilih dari 14 negara diselenggarakan pada tanggal 4 – 8 Desember 2023 dengan mengangkat tema “Empowering the Powerful Overturn Inequality by Building Resiliency”.
Tujuan penyelenggaraan lokakarya yaitu terciptanya melihat ketimpangan yang terjadi semakin parah dan terus melanda berbagai kelompok masyarakat di seluruh dunia. Terutama pada generasi muda harus mengahadapi berbagai konteks dan permasalahan kesenjangan khususnya di bidang Sains, Teknik, Teknologi, dan Inovasi (SETI). Selain itu, lokakarya ini bertindak sebagai penggerak agar pemuda dan profesional muda memperkuat kolaborasi lintas batas dan multidisiplin dalam pengurangan risiko bencana di Asia dan Pasifik.
“Tujuan dari lokakarya ini adalah untuk kaum muda mendiskusikan mengenai ketidaksetaraan, kita ingin mendengarkan suara dari mereka bagaimana kita bisa menanggapi terkait mengurangi pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim,” kata Maki Katsuno-Hayashikawa, Director of UNESCO Office Jakarta.

FOTO : Dokumentasi SiagaBencana.com
Pengambilan keputusan dengan memperhatikan suara pemuda dan profesional muda menjadi salah satu tantangan terbesar. Berkaitan dengan hal itu, UNESCO, UNDRR, dan Aliansi U-INSPIRE mengambil langkah untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Hal itu dilakukan dengan menciptakan peluang dan platform bagi pemuda dan profesional muda, menghadirkan platform untuk berkomunikasi, mempertahankan jaringan yang kuat dan memfasilitasi rangkaian lokakarya internasional untuk menghubungkan seluruh negara dalam pencapaian dan isu-isu yang perlu dikembangkan secara kolaboratif.
Ardito M. Kodijat, Head of the Indian Ocean Tsunami Information Centre-UNESCO Office Jakarta mengatakan, pihaknya menyadari keterlibatan generasi muda sangat penting untuk menangani masalah iklim. Sebab itu, pihaknya bekerja sama dengan beberapa instansi terkait serupa BRIN sebagai bentuk mengedukasi anak-anak muda untuk peningkatan kreativitas serta penyaluran ide-ide.
“Dengan melibatkan pemuda, kita akan menumbuhkan generasi yang tidak hanya sadar akan isu-isu iklim dan kebencanaan, tapi juga secara aktif berkontribusi dalam membangun ketahanan,” kata Ardito.
Perlu diketahui, sudah sejak tahun 2018, UNESCO dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (sekarang BRIN) menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan lokakarya regional yang pertama tentang pemuda dan profesional muda di bidang SETI untuk pengurangan risiko bencana di Jakarta. Dimana lokakarya tersebut terciptanya platform U-Inspire. Kemudian, lokakarya kedua diselenggarakan pada tahun 2019 di Chengdu, Tiongkok yang mana lahirnya YYPs Regional Platform atau U-Inspire Alliance. Lalu, lokakarya yang ketiga digelar pada tahun 2020, tapi harus ditunda hingga 2023 karena pandemi COVID-19.

FOTO : Dokumentasi SiagaBencana.com
Rangkaian lokakarya ke-3 ini mengharapkan hasil yaitu peningkatan partisipasi, representasi, keterlibatan dan kontribusi pemuda dan profesional muda dari berbagai negara dalam SETI, pengembangan kebijakan dan bimbingan teknik untuk bencana dan relisensi iklim. Kemudian meningkatkan peluang pengembangan profesional bagi pemuda dan profesional muda melalui pemberdayaan di platform global, regional, dan nasional. Kemudian, hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah keberlanjutan dan kesinambungan dalam keterlibatan dan kolaborasi pemuda dan profesional muda dalam SETI untuk relisiensi bencana dan iklim di suatu kawasan. (MA)