Trauma Healing Lewat Pameran Earth Manual Project

Pameran yang berasal dari negara Jepang ini juga merupakan proyek dan karya dari beberapa negara mengalami bencana, seperti Indonesia, Thailand, dan Filipina. Dari karya dan inovasi tersebut, hasilnya bisa dimanfaatkan dengan pendekatan kreativitas dan inovasi yang jelas.

Pameran ini pertama kali diadakan pada tahun 2013 di Design and Creative Center Kobe, Jepang. Lalu, pameran tersebut diselenggarakan di beberapa tempat di negara Fillipina, Thailand, dan Amerika Serikat. Untuk di Indonesia sendiri, pameran diadakan pertama kali di Dia.Elo.Gue, Kemang, Jakarta pada bulan Mei 2019 lalu.

Baca juga : TIPS YANG MUSTI LAKUKAN DI SAAT HUJAN EKSTREM

Dalam pameran tersebut, ada sejumlah karya yang ditampilkan di antaranya adalah Emergency! Kaeru Caravan! (program pelatihan kebencanaan untuk keluarga), HAND’s Project! (program pertukaran pemuda tahunan yang menargetkan profesional muda dan mahasiswa dari 9 negara di Asia), video Roo Su Flood (video yang mengedukasi tentang bagaimana cara menghadapi sebelum, saat, dan setelah terjadi banjir), dan yang tidak kalah menarik Lost Homes (model arsitektural yang menunjukkan sebuah kota sebelum dihancurkan tsunami pada 2011 di Jepang. Lost Homes ini juga sebagai bagian dari proses pemulihan trauma, lho Sob.

Di pameran yang bertempat di Yogyakarta ini, The Japan Foundation Center berkolaborasi dengan Departemen Arsitektur dan Perencanaan UGM dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Daerah Istimewa Yogyakarta, yang bekerja sama dengan Design and Creative Center Kobe (KIITO) dan Plus Arts(MA)

Sumber : Antara.com

Japan Foundation Asia Centre telah menghadirkan pameran “Earth Manual Project” yang mengusung berbagai isu kebencanaan di Jogja Gallery, Yogyakarta pada Sabtu (11/1/20). Pameran ini bertujuan untuk membagikan, menghubungkan dan juga menjadi sarana belajar tentang penerapan ide-ide kreatif dalam kebencanaan, Sob.

Pameran yang berasal dari negara Jepang ini juga merupakan proyek dan karya dari beberapa negara mengalami bencana, seperti Indonesia, Thailand, dan Filipina. Dari karya dan inovasi tersebut, hasilnya bisa dimanfaatkan dengan pendekatan kreativitas dan inovasi yang jelas.

Pameran ini pertama kali diadakan pada tahun 2013 di Design and Creative Center Kobe, Jepang. Lalu, pameran tersebut diselenggarakan di beberapa tempat di negara Fillipina, Thailand, dan Amerika Serikat. Untuk di Indonesia sendiri, pameran diadakan pertama kali di Dia.Elo.Gue, Kemang, Jakarta pada bulan Mei 2019 lalu.

Baca juga : TIPS YANG MUSTI LAKUKAN DI SAAT HUJAN EKSTREM

Dalam pameran tersebut, ada sejumlah karya yang ditampilkan di antaranya adalah Emergency! Kaeru Caravan! (program pelatihan kebencanaan untuk keluarga), HAND’s Project! (program pertukaran pemuda tahunan yang menargetkan profesional muda dan mahasiswa dari 9 negara di Asia), video Roo Su Flood (video yang mengedukasi tentang bagaimana cara menghadapi sebelum, saat, dan setelah terjadi banjir), dan yang tidak kalah menarik Lost Homes (model arsitektural yang menunjukkan sebuah kota sebelum dihancurkan tsunami pada 2011 di Jepang. Lost Homes ini juga sebagai bagian dari proses pemulihan trauma, lho Sob.

Di pameran yang bertempat di Yogyakarta ini, The Japan Foundation Center berkolaborasi dengan Departemen Arsitektur dan Perencanaan UGM dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Daerah Istimewa Yogyakarta, yang bekerja sama dengan Design and Creative Center Kobe (KIITO) dan Plus Arts(MA)

Sumber : Antara.com