gelombang panas

Tragedi Gelombang Panas Menyulitkan India

Saat ini negara India sedang mengalami gelombang panas, sobat Disasterizen! Gelombang panas yang membuat suhu udara mencapai 45 derajat Celcius dalam beberapa hari di Bihar, India. Kejadian ini menyebabkan 49 orang meninggal pada Minggu (16/6/19).

Korban yang meninggal itu terjadi di tiga daerah yang merupakan daerah miskin dan sedang mengalami kekeringan. Ada 27 orang meninggal di daerah Aurangabad, 15 orang di Gaya dan 7 di Nawada.

Selain itu terdapat kota keenam terbesar di India, Chennai mengalami kekeringan akibat gelombang panas ini. Kekeringan juga melanda waduk Chembarambakkam yang merupakan salah satu sumber air di wilayah Chennai yang berpenduduk 4,6 juta itu.

Kekeringan di India memang sering terjadi, namun biasanya kota-kota kecillah yang terlebih dahulu mengalami kekeringan. Tetapi, saat ini malah kota Chennai yaitu kota keenam terbesar di India mengalami kekeringan dan membuat warga terkejut.

Nah seperti yang dilansir dari CCNIndonesia.com, hanya seperempat dari total rumah tangga di India yang memiliki persediaan air minum di rumah. Sementara, sekitar 200 ribu orang lainnya meninggal setiap tahunnya akibat kekurangan air atau mengkonsumsi air kotor.

Setelah semua yang terjadi, kericuhan dan demo di kota Coimbatore pada Rabu (19/6) lalu. Para pendemo memprotes pemerintah karena mereka menganggap gagal menanggulagi kekeringan yang melanda di wilayah tersebut. Wah, dampak dari gelombang panas di India ini sangat besar ya DisasterizenLalu, bagaimana dengan Indonesia?

Gelombang panas yang terjadi di India ini tidak terjadi di Indonesia, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sebab, Indonesia memiliki cuaca yang berbeda dengan India. Tetapi, BMKG menghimbau kalau kalian harus tetap waspada terhadap udara kering yang bersifat dingin sebagai pengaruh musim dingin yang tengah terjadi di Australia. (MA)

Sumber : CNN