Test COVID-19: Rapid Test, Swab, atau TB-TCM

Untuk mengetahui seseorang terinfeksi virus corona (COVID-19) atau tidak, ia harus melakukan berbagai serangkaian tes. Metode tes yang digunakan pun ada berbagai macam dan yang Pemerintah Indonesia pilih adalah Rapid Test untuk melacak penyebaran COVID-19. Selain Rapid Test, ada lagi berbagai macam jenis tes untuk COVID-19. Tapi mana ya yang lebih akurat?

Nah, di bawah ini adalah penjelasan yang SiagaBencana.com rangkum untuk kamu tentang berbagai macam tes COVID-19. Simak!

Rapid Test

  • Sample yang diambil adalah darah atau serum.
  • Hasil testnya bisa didapat sekitar 10-15 menit.
  • Rapid Test akan memeriksa Imunoglobulin G (IgG) dan Imunoglobulin M (IgM) yang ada di dalam darah, yaitu antibodi terbentuk di dalam tubuh saat terjadi infeksi virus.
  • Tes bisa dilakukan di fasilitas kesehatan.
  • Kelebihan dari Rapid Test adalah cepat dan mudah dilakukan cocok untuk tes massal.
  • Sedangkan kelemahan dari Rapid Test sendiri adalah tidak bisa mendeteksi kosentrasi virus. Jika hasil positif, artinya alat mendeteksi antibodi yang dibentuk tubuh untuk mengalahkan virus corona secara umum (belum tentu COVID-19). Lalu, jika hasil negatif artinya antibodi belum terbentuk.
  • Alat uji yang digunakan berupa wadah atau batangan.
  • Nah, jika hasil pemeriksaan negatif. Itu bukan berarti pasien bebas dari infeksi virus corona. Tubuh yang terinfeksi membutuhkan waktu sekitar tujuh hari untuk membangun antibodi. Maka dari itu, uji ulang Rapid Test sekitar 7-14 hari setelah tes pertama.

Baca juga : DEKSAMETASON: TEROBOSAN BARU OBAT COVID-19

Swab Test

  • Swab Test mengambil sample dari lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan.
  • Swab Test juga membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk keluar hasilnya.
  • Diperiksa menggunakan metode RT-PCR (Polymerase Chain Reaction).
  • Swab Test juga hanya tersedia di rumah sakit dengan biosafety cabinet dan sampelnya diperiksa di laboratorium Biosafety Level (BSL) II.
  • Kelebihan dari Swab test adalah bisa mendeteksi virus SARS-COV2 (penyebab Covid-19) di tubuh seseorang.
  • Kalau kelemahan dari Swab Test adalah pemeriksaanya lebih rumit dan membutuhkan waktu yang lebih lama.

TB-TMC

  • Sampel yang diambil jika menggunakan metode TB-TMC adalah dahak pasien dengan amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge.
  • Hasil testnya akan keluar dalam jangka waktu kurang dari dua jam.
  • TB-TMC memeriksa antigen dari bakteri Mycobacterium tuberculosis yang merangsang respons sistem kekebalan tubuh yang terdapat pada sampel dahak pasien.
  • Mesin test TB-TMC tersedia di lebih dari 132 fasilitas kesehatan di Indonesia.
  • Kelebihan menggunakan TB-TMC adalah penggunaan alat sangat praktis, bisa mendiagnosis Covid-19 secara cepat dan akurat.
  • Kelemahan dari TB-TMC adalah fasilitas, komponen cartridge dan layanannya terbatas. (MA)

Sumber : Kementerian Kesehatan & BNPB