Terobosan Baru Dalam Kebencanaan

Masih ingat dengan gempabumi yang mengguncang Sulawesi Tengah, Indonesia? Gempa dengan kekuatan M 7,4 pada 28 Desember 2018 tahun lalu mengakibatkan terjadinya gelombang tsunami. Gelombang yang menghantam itu, menyapu bersih dan memporak porandakan semua yang ada di sana.

Saat ancaman itu datang, ada rasa kepanikan yang melanda terutama untuk para orang tua. Setiap orang tua berusaha untuk mengamankan dan melindungi anak mereka dari terjangan gelombang besar tersebut. Akan tetapi, tak sedikit anak yang terpisah dari orang tuanya saat menyelamatkan diri.

Setelah bencana menghancurkan segalanya, keluarga yang berduka menempel poster pada jendela toko dan tiang-tiang, serta meminta informasi apapun terkait anak mereka yang hilang. Begitu menyedihkan memang. Saat jaringan listrik dan telekomunikasi kembali bekerja setelah tadinya tidak berfungsi, permohonan informasi pun beredar di berbagai saluran media sosial.

Ketika seorang anak terpisah dari orang tuanya, setiap jam bahkan detik pun sangat berharga untuk orang tua menunggu kabar anaknya yang hilang. Maka dari itu dibutuhkan sesuatu atau alat yang bisa mempersingkat semua ini.

Eits! Jangan bersedih dahulu tapi Disasterizen. untuk mempersingkat waktu sudah ada aplikasi yang bernama Primero. Primero adalah platform yang bersumber terbuka untuk membantu pekerja sosial mengelola data terkait perlindungan.

Baca juga : CARA SELAMAT DARI SI JAGO MERAH

Keuntungan Primero

Apa saja keuntungannya? Primero ini keuntungannya bisa lebih cepat, praktis, dan bisa dibawa ke mana-mana. Jangkauannya pun lebih luas nih Disasterizen. Penggunaannya juga cukup sederhana dan bisa mendapatkan informasi dari Palu dan wilayah lainnya, menurut I Made Suwancita, Technology for Development Officer dari UNICEF Indonesia.

Ada sebanyak 56 pekerja sosial dari Kementerian Sosial dan kelompok pemberi bantuan, yang mana dilatih untuk memasukkan data melalui situs dan aplikasi seluler. Petugas bisa memasukkan nama anak yang hilang, jenis kelamin, tanggal lahir, alamat, dan informasi dasar lainnya tentang orang tua. Serta kronologi singkat saat anak terpisah dari orang tuanya.

Kami wawancara keluarga dan mencari-cari informasi di posting grup seperti Info Palu di Facebook,” kata  Fadlun Badjerey, seorang pekerja sosial.

Nih ya Disasterizen, Primero ini sebenarnya telah digunakan di negara lain dalam situs konflik serta setelah bencana alam menerjang sejak tahun 2013. Kalau di Indonesia, Primero awalnya dirancang untuk pengelolaan data terkait perlindungan anak di luar konteks bencana.

Selain Primero, inovasi teknologi lainnya dari UNICEF di Indonesia adalah U-Report pada 2014. Dengan menggunakan Facebook MessengerWhatsApp, dan SMS ini untuk mengumpulkan jajak pendapat memberdayakan 85.000 anak muda agar suara mereka didengar oleh pembuat kebijakan dan menyediakan mereka akses ke informasi terpercaya.  

Nah, pada tahun 2015 UNICEF menguji coba teknologi RapidPro untuk digunakan tenaga kesehatan untuk memantau dan menyebarluaskan informasi kesehatan seperti imunisasi anak melalui SMS.

Inovasi-inovasi di atas memang sangat bermanfaat digunakan untuk era ini. Inovasi ini juga terbukti memperepat proses kerja dan lebih efisien untuk menyelamarkan serta melindungi anak. Semoga kedepannya juga bisa ya ada inovasi lainnya di bidang kebencanaan. (MA)

Sumber : UNICEF