Sejarah mencatat Majapahit pernah menjadi salah satu kerajaan terkuat di tanah Jawa. Kekuasaannya membentang luas di wilayah nusantara. Puncak kejayaan dan kemegahan Kerajaan Majapahit saat dipimpin oleh Hayam Wuruk.
Berdasarkan buku yang berjudul “Sejarah Indonesia masa Hindu-Buddha” karya Suwardono, tradisi Jawa menyebutkan kalau Majapahit telah runtuh pada 1400 Saka atau 1478 Masehi. Keruntuhan Majapahit disebut juga dalam Serat Kanda.
Tim Ekskavasi Situs Kumitir dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur di Trowulan menggali situs pada tahap IV selama 22 hari, tepatnya pada tanggal 6 – 30 September 2021 dengan tetap melibatkan masyarakat sekitar Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Penggalian tidak lepan dari tenaga ahli dan teknis pada tahun ketiga ini sejak 2019, menemukan titik terang yaitu menemukan Keraton Kerajaan Majapahit seluas 6 hektar di atas 32 petak lahan warga yang disebut-sebut ketua tim Ekskavasi dari sisi timur atau istana timur akibat tertimbun tanah longsor.
Baca juga : 5 BENCANA TERBESAR DI INDONESIA, YANG MUSNAHKAN SEBAGIAN BESAR PENDUDUK BUMI
Pada saat itu, penggalian dikerjakan sejak tahun 2019 dimulai dari penggalian sisi timur hingga menemukan struktur bata dan menemukan benteng kendati pojok benteng sisi timur laut bagian atasnya sudah hilang tapi masih menemukan jejak yang cukup jelas pada bagian pojok benteng timur laut.
Bulan September 2021 tampak jelas dari sisi barat walaupun sebagian beberapa titik sudah ditemukan tahun 2020 lalu. Akan tetapi, berdasarkan hasil ekskavasinya menemukan banyak data menarik terkait benteng keliling Situs Kumitir seluas 6 hektar. Masyarakat Kumitir tahun 1985/86 sudah mengetahui keberadaan struktur besar Kumitir.
Ironisnya, walaupun lokasi artefak Situs Kumitir pernah dibongkar dan diurug lagi oleh masyarakat. Tim ekskavasi tidak kehilangan jejak, yakni tanahnya terlihat dan bekas batanya tidak beraturan atau banyak pecahan bata (trowol). Hingga akhirnya tim ekskavasi situs menilai sama tingginya seperti struktur bata yang disebelah kanan setelah mengetahui datanya banyak yang hilang.
Sedangkan, temuan yang di sisi barat dengan yang ada di sisi timur selisihnya 2,5 meter modelnya map berundak-undak tinggal mencari undakan bagian tengahnya, sedangkan bagian depan benteng Kumitir terlihat megah menurut analisanya.
Ahli geologi, Dr. Amin WIdodo, berdasarkan stratigrafinya, pernah terjadi bencana alam besar dari Gunung Anjasmoro dan terjadi longsor ke arah utara baik jalur barat maupun jalur timur semuanya menuju Kumitir.
“Kemudian pararaton menyebutkan ada bahasa kiasan hilang sirna keraning bumi (hilang oleh ketelan bumi) terjadi bencana yang luar biasa terjadi pada masa Majapahit yang menenggelamkan kota,” tuturnya.
Berdasarkan pernyataan para ahli sejarawan arkeolog, kerajaan Majapahit dinilai begitu besar tapi belum menemukan keratonnya. Akan tetapi, setelah tahun ketiga penggalian Situs Kumitir tahun 2021 ini, keraton ternyata tertimbun tanah. (MA)
Sumber : Dongeng Geologi & Beritalima.com