Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) menggelar kegiatan ‘Workshop Nasional Digital Learning Satuan Pendidikan Aman Bencana’ yang mana menjadi bagian dari ASEAN Safe School Initiative (ASSI) di Indonesia pada Jumat, (30/8).
Nah Disasterizen, kamu tau tidak kalau ASSI ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan anak dalam menghadapi bencana dan mendorong terciptanya pembelajaran yang aman di sekolah. Mengingat betapa rentannya anak jika terjadi ancaman bencana.
Di dalam kegiatan workshop ini, Plan Indonesia bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Sekretariat Nasional (Seknas) menjelaskan materi digital learning (pembelajaran jarak jauh) yang telah dikembangkan untuk pendidikan aman bencana. Yang mana dari metode digital learning ini bisa menjangkau lebih banyak anak dan juga sangat intensif.
Untuk menanggulangi dampak bencana di bidang pendidikan, kemendikbud berkomitmen melalui kebijakan penyelenggaraan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) baik pada situasi normal atau pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana. Dalam melaksanakan kebijakan SPAB tersebut terutama pada pra bencana, Kemendikbud fokus dala 3 hal, yaitu:
- Peningkatan kesadaran publik bahwa SPAB ini penting untuk dilaksanakan
- Peningkatan kapasitas teknis pelaksanaan Program SPAB di satuan pendidikan dan di tingkat daerah, misalnya adanya pelatihan guru dan fasilitator daerah dengan SIMPATIK (http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/user/spab).
- Penguatan dukungan dan legitimasi (pengesahan).
“Kami berharap, para peserta dari LPMP untuk dapat mendorong pembentukan Sekber SPAB di daerah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, BPBD dan lembaga lokal,“ ungkap Kepala Biro Umum Kemdikbud, Bapak Berny dalam acara pembukaan.
Workshop ini dihadiri oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) pada bidang Widyaiswara dari 11 provinsi di Indonesia. Juga, ada Kementerian dan perwakilan dari berbagai instansi yang turut hadir dalam kegiatan.
Dengan adanya kegiatan workshop ini, para peserta diharapkan bisa memberikan masukan untuk strategi dalam penyebar luasan digital learning yang sudah disusun. Peserta juga diminta agar berbagi tentang rencana kegiatan pendidikan pengurangan risiko bencana di daerahnya masing-masing. (MA)