Sebelum ancaman bencana menghampiri dan -memporak-porandakan kita, Tuhan sudah memberikan tanda-tanda tanpa kita sadari, lho Sobat Disasterizen. Misalnya saja seperti yang dikisahkan oleh masyarakat Desa Loli Saluran, Kecamatan Banawa, Donggala. Mereka mengaku telah menyaksikan banyaknya gelembung air yang muncul ke permukaan laut tak lama setelah gempa terjadi. Seperti apa ya kisahnya? Simak!
Kisah Dibalik Terjangan Tsunami
Nyatanya pada saat kejadian, salah seorang berada beberapa meter dari pantai. Dia baru saja menyiapkan perahunya ketika tiba-tiba gempa kuat mengguncang. Pada saat itu juga, ia melihat air seperti ‘mendidih’.
Lalu ia melanjutkan, mereka langsung lari. Mereka lari baru sekitar 10 meter, eh sudah ada ombak yang tingginya sekitar 3 meter. Sambil berlari, ia berteriak memperingatkan anggota keluarganya bahwa tsunami lebih besar akan datang. Ia telah teringat dengan cerita orang tuanya, bahwa gelombang tsunami bisa datang sampai tiga kali. Emang ada? Simak ceritanya di sini!
Nah seperti yang sudah diceritakan, bahwa perubahan muka air yang terlihat seperti mendidih ini menjadi penanda penting yang menyelamatkan banyak warga Desa Loli Saluran, lho. Meskipun puluhan rumah di desa ini hancur tersapu tsunami, namun korban jiwa sangat sedikit, yaitu empat orang. Sedangkan total korban jiwa di seluruh kawasan Loli hanya 8 orang. Namun, penanda berupa perubahan muka air laut ini sangat sulit dideteksi jika gempa terjadi setelah gelap.
Tunggu dulu! Ternyata, selain melihat perubahan muka air laut. Sebagian masyarakat lainnya mengaku melihat keanehan perilaku binatang yang menjauhi pantai sebagai sebuah peringatan awal. Ada sapi-sapi yang berlarian menjauh dari pantai sesaat setelah gempa, ini banyak diceritakan oleh masyarakat di Donggala. Sapi-sapi ini diceritakan meninggalkan pantai dengan panik.
Baca juga : DUA PEPATAH PENYELAMAT BUMI
Bukan hanya sapi saja, kambing dan burung pun juga ikut menjauhi pantai. Burung-burung bakau inilah yang dilihatnya terbang memenuhi langit, menjauh dari arah pantai. Perilaku binatang yang menjauh dari pantai sebelum tsunami menerjang, ternyata terjadi juga tsunami Pantai Barat Donggala di tahun 1968, bahkan ada orang yang terjatuh dan terinjak sapi.
Kan, sudah terbukti ternyata hewan memang memiliki firasat terhadap ancaman bencana yang akan datang. Hewan-hewan lainnya pun juga bisa merasakan, seperti kucing. Lalu, hewan apalagi ya? Baca saja ulasan lengkapnya pada artikel ini! (MA)
Sumber : Buku Keterbatasan dan Tantangan Sistem Peringatan Dini (BMKG)