“Tolong, kami butuh bantuanmu!” Mungkin seperti itu jika digambarkan keadaan mereka saat ini yang sedang mengalami kebakaran hutan. Bukan hanya manusianya saja yang dirugikan oleh tangan usil yang tidak bertanggung jawab. Tetapi, hewan seperti orangutan dan ular piton raksasa pun menjadi korbannya. Sakit hati ini ketika mendengar jeritan mereka. Disasterizen juga merasakan hal yang sama bukan dengan SiagaBencana.com?
Meskipun merugikan, akan tetapi kebakarann hutan ini malah dibutuhkan lho oleh beberapa jenis tumbuhan. Malahan ada masa dimana manusianya bergantung pada kebakaran hutan. Simak yuk penjelasan lebih detailnya di bawah ini!
Baca juga : BERKENALAN DENGAN PELOPOR MEMANEN AIR HUJAN
Zaman Purba
Manusia zaman purba memang jauh berbeda dengan kita, manusia belum bisa menciptakan api. Kalau menurut ahli antropologi (ilmu tentang manusia di masa lampau), manusia purba mengandalkan kebakaran hutan yang disebabkan oleh sambaran petir.
Nah, akibat dari kebakaran hutan itulah manusia bisa mengumpulkan arang dan kayu bakar. Kayu yang masih terbakar ini dimanfaatkan manusia purba untuk memasak dan menerangi jalan lho Disasterizen. Jadi, manusia purba itu malah menghargai kebakaran hutan. Tapi kan sekarang sudah berbeda ya Sob! Kita juga bukan manusia purba, makanya kita perlu melindungi hutan kita ini.
Tanaman yang Diuntungkan Dari Kebakaran Hutan
Bukan cuma manusia purba saja yang bersyukur saat hutan terbakar. Tetapi ada tumbuhan yang juga ikut bersyukur kalau terjadi kebakaran hutan. Misalnya saja hutan yang ditumbuhi oleh tumbuhan jenis konifer, seperti pohon cemara dan pinus. Tapi kebakaran hutan ini menjadi sangat menguntungkan untuk pohon tersebut, kalau pohon ini berada di hutan yang kurang cahaya matahari.
Misalnya saja di Amerika Utara, ada banyak hutan yang ditumbuhi tumbuhan konifer. Salah satunya adalah jenis pinus logdepole. Tumbuhan ini memerlukan cahaya matahari untuk terus tumbuh.
Sumber : albatrees.co.uk
Biji pohon pinus logdepole lebih suka tumbuh di tanah yang terbuka dan diterangi oleh cahaya matahari. Lalu, tumbuhan yang baru tumbuh pun saling berlomba untuk mendapatkan cahaya matahari, caranya dengan tumbuh lebih cepat dan lurus meninggi. Kemudian kalau sudah tumbuh besar, pohon pinus logdepole ini akan membentuk kanopi yang meneduhi tanah.
Ini malah membuat biji yang jatuh sulit tumbuh di lingkungan yang dingin dan tidak terkena cahaya. Untuk mengatasi hal itu, tumbuhan pinus logdepole memproduksi dua tipe runjung kerucut. Disasterizen, ada runjung pinus biasa yang bisa menggugurkan bijinya secara spontan. Tapi ada runjung serotinous yang membutuhkan pemicu alami untuk melepaskan bijinya.
Jika kebakaran hutan ini terjadi, maka bisa menaikkan suhu runjung dari tumbuhan pinus ini dan melepaskan bijinya. Biji itupun nantinya akan terbawa oleh angin dan membentuk tanaman baru. Lantas setelah kebakaran, tanah hutan mengandung banyak karbon dan terbuka serta mendapatkan banyak cahaya.
Nah, kalau ada hutan pinus yang terlalu lama tidak mengalami kebakaran. Saat kebakaran terjadi, akan menyebabkan api yang tidak terkendali. Ini bisa membahayakan bagi lingkungan dan seluruh makhluk hidup. Makanya terkadang pihak polisi hutan melakukan pembakaran yang terkendali.
Wah ternyata kebakaran hutan juga bisa bermanfaat ya! Meskipun begitu, kita harus tetap menjaga dan mengontrolnya agar tidak merugikan banyak pihak ya Disasterizen. See ya! (MA)
Sumber : Ted-ed