Sobat Disasterizen, jaman sekarang wanita Indonesia harus tangguh dan mengetahui cara kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, lho! Hal ini disebabkan perempuan adalah peran paling penting dalam menyelamatkan keluarga dan mendidik anak tentang kebencanaan. Selain itu, kaum perempuan selalu ingin melindungi anak-anak dan anggota keluarga yang lainnya, maka ketika diberikan pemaaman dan ditingkatkan kapasitasnya, otomatis akan menularkan kepada anak-anak dan lingkungan sekitarnya.
Nah, dalam acara Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun ini BNPB menggandeng kaum perempuan khususnya untuk ibu-ibu dengan tagline ‘Perempuan Menjadi Guru Siaga Bencana, Rumah Menjadi Sekolahnya’, dalam meningkatkan kesiapsiagaan sehingga bisa mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa saat terjadi bencana. Rangkaian acara apa saja didalamnya?
18 Desember 2018
Pada rangkaian acara awal untuk Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) pada tanggal 18 Desember 2018 lalu, BNPB mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) latihan kesiapsiagaan bencana.
Kegiatan Bimtek ini diikuti oleh Ibu-ibu dari unsur Dharma Wanita dan Pegawai/Karyawati yang ada di lingkungan BNPB. Melalui Bimtek ini untuk memberikan pembekalan kepada ibu-ibu yang akan menjadi fasilitator kesiapisagaan bencana kepada keluarga dan lingkungan sekitarnya.
1 Februari 2019
1 Februari 2018 yang bertempat di Surabaya, BNPB mengajak para kaum perempuan untuk menjadi guru siaga bencana dan rumah menjadi tempat sekolah untuk belajar mengenal bencana alam.
Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) BNPB, Santi Doni Monardo mengajak para kaum wanita, khususnya untuk anggota Dharma Wanita dan organisasi wanita terkait untuk mengikuti latihan kesiapsiagaan. Santi mengatakan bahwa “Perempuan bisa memberikan usulan terhadap perubahan untuk pengurangan risiko bencana dan memperkuat ketahanan komunitas yang dimulai dari keluarga”.
Di kesempatan yang sama Deputi bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Wisnu Widjaja mengajak seluruh anggota Dharma Wanita dan para kaum wanita untuk mengikuti latihan kesiapsiagaan bencana. Agar terbagun daya tampung semua pihak terkait kesiapsiagaan, sehingga seluruh masyarakat Indonesia selamat dari bencana dan tidak ada korban.
21 – 27 Maret 2019
Penyelenggaraan bimbingan teknis (bimtek) Srikandi Siaga Bencana untuk perempuan Indonesia pada tanggal 21 – 27 Maret 2019 di Gedung Graha BNPB. Bimtek ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang kesiapsiagaan bencana. Pengetahuan ini mencakup bagimana pengelolaan risiko bencana supaya keluarga dan lingkungan selalu siap penyelamatan, perlindungan diri dan evakuasi saat bencana datang.
24 April 2019
Acara di Lembang, Jawa Barat pada tanggal 24 April 2019 merupakan pusat pelaksanaan rangkaian kegiatan HKB pada 26 April 2019. Di kegiatan ini menggerakan 53 juta pastisipan se-Indonesia, bahkan menggaet kaum perempuan. Tercatat di BNPB (https://siaga.bnpb.go.id/hkb/) sejumlah 53.086.119 partisipan yang akan berpartisipasi dalam HKB 2019. Rinciannya adalah 44.281.782 dari lembaga pemerintah, 5.476.549 dari sekolah/kampus, dan 2.583.926 orang keluarga. Serta, gerakan yang luar biasa, 1.000 relawan akan bergabung untuk deklarasi relawan bela alam di Sesko AU.
Baca juga : Hari Kesiapsiagaan Bencana yang Mengasyikan
Dalam penanggulangan bencana alam, bergantung pada pola perilaku manusia yang perlu berperan aktif dalam menjaga keseimbangan alam. Serta perlu memperhatikan aspek kelestariannya dan mempunyai perilaku yang aman bencana.
Wah, perempuan memiliki peran yang sangat penting ya dalam penanggulangan bencana dan sangat efektif dalam berbagi pengetahuannya terhadap generasi berikutnya agar dapat mengurangi risiko kerusakan yang terjadi akibat bencana alam.
Sumber : Siaga BNPB