Sobat Disasterizen, pada 2016 lalu kamu melihat tidak terjadinya gerhana matahari? Saat itu, sebagian besar wilayah Pasifik, seperti Indonesia dan Malaysia terjadi fenomena gerhana matahari cincin. Sedangkan untuk wilayah sebelah timur Samudra Pasifik, gerhana matahari total terjadi selama empat menit, lho.
Nah, bagi kamu saat itu yang tidak bisa melihat gerhana matahari. Nanti setelah perayaan Natal, pada tanggal 26 Desember 2019 akan terjadi kembali di Indonesia, tapi sayangnya gerhana matahari cincin Sob. Tapi sebelumnya, kalian tahu tidak gerhana matahari itu apa?
Gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan, sehingga tidak semuanya sampai ke bumi. Fenomena ini merupakan salah satu akibat pergerakan matahari, bumi, dan bulan yang terjadi pada saat fase bulan baru. Selain gerhana matahari, ada juga gerhana bulan, Sobat Disasterizen!
Baca juga : PASANGAN YANG CERAI HARUS SUMBANG 100 POHON
Gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan dan terjadi pada saat fase purnama. Baik gerhana matahari maupun gerhana bulan, peristiwanya dapat diprediksi dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Nah itu adalah gerhana matahari dan bulan total. Bagaimana dengan yang cincin seperti yang akan kita alami? Kalau gerhana matahari cincin terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari. Akibatnya, saat puncak gerhana matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
Oh ya! Wilayah yang terlewati jalur gerhana matahari pada 26 Desember 2019 nanti adalah Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Srilangka, Samudra India, Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Samudera Pasifik.
So, sudah siapkah kalian untuk melihat gerhana matahari cincin yang akan melewati Indonesia? (MA)
Sumber : BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)