Sesar Lembang, udah pada kenal dengan nama yang satu itu? Sesar yang membentang sepanjang 29 kilometer dari Kecamatan Padalarang di wilayah Bandung Barat hingga Kecamatan Cilengkrang di wilayah Bandung Timur, ini yang disebut Sesar Lembang.
Ini yang harus kita waspadai, bukan untuk ditakuti! Sesar Lembang ini menjadi ancaman bagi wilayah Bandung Raya. Mudrik Rahmawan Daryono dari Pusat Penelitian Geologi LIPI, sudah memetakan jalur Sesar Lembang, dengan notasi kilometer dari 0 di daerah Ngamprah, Bandung Barat sampai di kilometer 29. Sepanjang 29 kilometer ini mampu menghasilkan gempabumi M 6,5 sampai 7.
Perlu kamu tahu Disasterizen, bukan cuma Lembang saja yang akan kena. Tetapi seluruh Bandung Raya, termasuk kodya Bandung, Purwakarta, dan sebagian dari daerah Subang! Jalur Sesar Lembang ini semua akan dirobek di permukaan. Maka dari itulah kita harus tetap siaga, salah satu caranya adalah dengan memberikan building code (kode bangunan) atau bangunan yang tahan gempa dengan nilai besar Magnitude gempabumi yang ada di Sesar Lembang ini.
Pada prinsipnya gempabumi itu tidak membunuh lho Disasterizen, yang membunuhnya itu adalah bangunan yang tidak kukuh. Sebenarnya, Indonesia sudah mempunyai Standar Nasional Indonesia pada bangunan tahan gempa sejak tahun 1977. Kemudian, penerapannya masih belum banyak nih! Meskipun zaman dahulu, nenek moyang kita sudah menerapkannya, contohnya saja rumah adat Indonesia.
Baca juga : 8 Konstruksi Bangunan Tradisional Indonesia
Selain itu, kita bisa mencontoh sistem dari negara Amerika. 15 meter (kiri kanan) dari jalur Sesar Lembang ini tidak boleh dibangun bangunan apapun. Tetapi bisa dimanfaatkan untuk jogging track ataupun untuk ladang.
Jadi kita harus banget nih belajar dari kearifan lokal Indonesia, dengan sedikit memperbaharui sistemnya. Yuk mulai untuk kesiapsiagaan, karena gempa tidak membunuh! Salam siaga!(MA)
Sumber : Kumparan.com