Sekolah Bebas Sampah

Salah satu penghasil sampah terbanyak setiap harinya terjadi di lingkungan sekolah Disasterizen. Hal ini disebabkan karena anak-anak sekolah sering membeli makanan kemasan yang menggunakan plastik sekali pakai.

Eits, tapi ini tidak berlaku untuk SMA III Annuqayah Sobat Disasterizen! SMA III Annuqayah, Sumenep, Jawa Timur mempunyai halaman tampak bersih dari sampah. Tidak ada sampah plastik satupun dalam lingkungan sekolah tersebut, yang ada hanya daun kering baru jatuh dari pohon.  

Lailatul Qomariyah, siswa kelas XII, mengatakan kalau di halaman sekolahnya hanya menyediakan tempat sampah untuk daun. Karena di masing-masing kelas juga sudah ada tong sampah  plastik, organik, dan anorganik. Dari tong-tong sampah tersebut, setiap hari disetor ke bank sampah.

Baca juga : PERHATIKAN 4 PERSIAPAN MENGHADAPI MUSIM HUJAN

Yap benar! Sekolah tersebut juga memiliki bank sampah sendiri. Di bank sampah sekolah, sampah plastik yang dapat didaur ulang dikumpulkan untuk menjadi berbagai kerajinan tangan, seperti tas, hiasan bunga, lampion, dan lain sebagainya. Para siswa juga telah tergabung dalam Komunitas Pemulung Sampah Gaul (PSG).

Sekolah ini juga menerapkan gerakan mengurangi penggunaan sampah plastik. Misalnya saja apabila di kantin siswa membeli makanan harus menggunakan piring, minum pakai gelas, tidak boleh dibungkus, dan tidak boleh minum air kemasan. Semua warga sekolah mempunyai tujuan bersama, yaitu menciptakan sekolah nol plastik.

Mus’idah, pembina PSG mengatakan, awalnya di sekolah banyak sampah plastik. Sekarang, mereka sudah hati-hati dalam membeli makanan dan minuman yang bisa menyisakan sampah plastik. “Ini kalau kami sudah nol plastik, akan berlanjut ke makanan sehat,” katanya.

Selain sekolah, PSG juga bekerja sama dengan para petani setempat bertukar sampah pertanian seperti jerami, untuk pupuk. Kemudian mereka berikan lagi pupuk kepada petani. Untuk pangan, mereka bekerja sama dengan para petani siwalan, dan pembuat gula merah. Anisa Nur Aifa, siswa sekolah ini mengatakan, gerakan PSG ini membuat mereka makin sadar bahaya sampah dan membantu mengurangi plastik dengan tak gunakan wadah sekali pakai.

Semakin banyak ya masyarakat kita ini yang sadar akan lingkungan dan mau menjaganya. Akan tetapi masih banyak juga yang belum sadar akan lingkungan. Yang seperti ini nih tidak bisa dibiarkan dan harus segera disosialisasikan agar Indonesia terbebas dari sampah! (MA)

Sumber : Mongabay.com