Gempabumi dan tsunami dari Samudera Hindia yang melanda kawasan pesisir di Sumba, Sumbawa, dan Lombok pada tahun 1977 silam telah terlupakan. Padahal peristiwa waktu itu menelan banyak korban lho. Bagaimana ceritanya ya?
Pada tanggal 19 Agustus 1977 yang terjadi pada pukul 14.08 waktu setempat, gempa besar berkekuatan M 8,3 ini telah mengguncang. Asal gempa tersebut dari bawah laut Samudra Hindia di barat daya Pulau Sumba. Gempa besar itu menyebabkan tsunami yang menyapu bersih pesisir selatan Sumba, Sumbawa, Lombok, hingga Bali.
Tsunami yang terjadi 1977 silam, gelombangnya datang ke daratan sejam setelah gempa didahului surutnya air laut. Tetapi saat itu masyarakat belum mengetahui kalau itu pertanda terjadinya tsunami. Malahan masyarakat takjub melihat surutnya air laut dan ikan yang berlimpah di darat dan pantai. Inilah penyebab banyaknya jatuh korban!
Baca juga : SAGU SANG PENCEGAH KARHUTLA
Tinggi Tsunami Menerjang
Menurut International Tsunami Information Center (ITIC), tsunami yang menerjang ini ada berbagai macam tingginya, seperti :
Sumba
- Melolo setinggi 1,5 m
- Waingapu setinggi 1 m
- Leterua, Sumba Barat Daya ini tingginya 5,5 m dan landaannya 1.200 m ke darat
Sumbawa
- Lunyuk setinggi 5,8 m dan 500 m ke daratan
Lombok
- Kuta, Lombok setinggi 4,3 m
- Labuanhaji setinggi 3,2 m
- Batunampar setinggi 2 m
- Awang setinggi 4,3 m
Bali
- Nusa Dua setinggi 2,5 m
- Benoa setinggi 4 m
So, intinya sih ya dari artikel ini jangan pernah lupakan sejarah yang sudah ada. Karena dari sejarah itu bencana yang sudah ada, kita bisa mempersiapkan dan mengetahui harus bagaimana jika ancaman itu terjadi kembali. Seperti yang sudah kita tahu, bencana itu berulang. Yok, mengenali sejarah bencana di daerahmu! (MA)
Sumber : Daryono, BMKG