Masalah kantung plastik tampaknya sampai saat ini masih menjadi masalah dan menjadi barang yang dibenci di belahan dunia ini. Sebab kantung plastik meningkatkan pencemaran lingkungan. Meskipun sudah ada beberapa cara yang dilakukan, misalnya pemerintah melarang penggunaan kantung plastik.
Baca juga : SAMPAH MENJADI ABU DALAM SEHARI
Akan tetapi, apakah sebenarnya kantung plastik diciptakan untuk merusak alam atau menyelamatkan alam?
Sejarah Adanya Kantung Plastik
Jadi seperti ini sejarahnya, Sobat Disasterizen! Di tahun 1950-an, ternyata kantung plastik diciptakan untuk membantu menyelamatkan bumi. Sebab, pada saat itu banyak orang yang menggunakan kertas sebagai keperluan sehari-hari. Hal inilah yang membuat alam hancur karena pohon harus ditebang, sebab produksi kertas semakin bertambah.
Lalu, untuk mengurangi penebangan pohon dan rusaknya lingkungan. Ayah Raoul, Sten Gustaf Thulin menciptakan kantung plastik yang saat ini malah menjadi sumber masalah untuk lingkungan.
Saat itu, Sten memerlukan kantung dengan bahan yang kuat, lebih ringan, dan tahan lama, agar orang bisa menggunakannya secara berulang-ulang. Tidak sampai di situ, Sten juga berpikir bahwa kantung yang akan ia ciptakan harus jauh lebih ramah lingkungan, yaitu dapat mengurangi penebangan pohon. Lalu kemudian muncullah ide untuk membuat kantung plastik.
Rachul bercerita, bahwa sang ayah pada saat itu selalu membawa satu kantung plastik di sakunya untuk keperluan sehari-hari. Plastik yang ia buat bisa digunakan berkali-kali untuk membawa barang. Akan tetapi, kantung plastik tersebut disalahgunakan dan membuat manusia menjadi malas. Sebab, kantung plastik yang seharusnya digunakan secara berulang kali, justru langsung membuangnya setelah selesai memakainya.
Hal tersebut inilah yang mengakibatkan rusaknya lingkungan dan banyak negara memberlakukan kebijakan untuk mambayar plastik atau tidak sama sekali menggunakan plastik. Sementara itu, ada beberapa masyarakat di dunia yang kembali berpaling ke kantung kertas.
Menanggapi hal tersebut, seperti yang dilasir dari National Geographic Indonesia, Muhammad Ghozali, peneliti dari Pusat Penelitian Kimia LIPI mengatakan bahwa penggunaan kantung kertas bukanlah solusi utama untuk mengurangi kerusakan lingkungan.
Hal yang paling tepat dilakukan adalah menggunakan kantung belanja yang bisa digunakan berulang kali, agar lingkungan tidak kembali rusak. Yuk, selamatkan bumi! (MA)
Sumber : National Geographic Indonesia