Banjir, satu kata tersebut sudah tidak asing lagi bagi warga DKI Jakarta. Karena hal ini biasa terjadi ketika musim penghujan telah tiba. Banjir bisa disebabkan dari berbagai hal, salah satunya adalah sampah. Sampah memang menjadi perusak dalam segala hal ya Sobat Disasterizen?
Untuk mengurangi sampah, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) membuat program Bank Sampah Nusantara (BSN). BSN telah memiliki lebih dari 120 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia sejak didirikan pada 2016 lalu.
Menurutnya, cabang BSN tersebut didirikan untuk menyadarkan masyarakat agar tidak membakar sampah sekaligus memberikan edukasi mengenali jenis sampah. Dengan begitu masyarakat dapat memisahkan jenis sampah yang dapat dimanfaatkan sehingga tidak langsung dibuang.
Baca juga : MENELAAH LETUSAN GUNUNG TOBA YANG MATI SURI
Di BSN ini, masyarakat bisa menukar sampah non organik dari rumah mereka dengan nominal uang dalam bentuk tabungan Sobat Disasterizen. Tidak sampai di situ saja, Sob! Setiap hari Rabu, jika kamu datang ke Gedung PBNU, Jakarta Pusat. Kamu bisa berdiskusi dan mendapat pelatihan bagaimana cara mendaur ulang sampah rumah tangga.
Nantinya, sampah-sampah kemasan atau barang tidak terpakai diolah menjadi pajangan hingga pernak-pernik lainnya. Limbah kertas, daun kering, dan papan pun juga bisa disulap menjadi barang dengan nilai ekonomi tinggi, misalnya saja lukisan mantan Presiden Dr. K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Dengan cara ini, bukan hanya mengurangi sampah saja tapi juga meningkatkan kreativitas. Sampah pun juga jadi lebih bernilai guna dan ekonomis Sobat Disasterizen. Yuk pilah dan tabung sampah dari sekarang! (MA)