Repong Damar : Mitigasi Longsor Milik Masyarakat Pesisir Barat

Setiap daerah memiliki caranya sendiri dalam menjaga lingkungan ataupun dalam upaya pengurangan risiko bencana, salah satunya pada masyarakat Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Masyarakat Pesisir Barat memiliki kearifan lokal yang berhubungan dengan pengurangan risiko ancaman bencana tanah longsor, yaitu Repong Damar.

Repong Damar merupakan istilah untuk menamakan kebun hutan yang ditanami berbagai jenis tanaman dan buah-buahan, salah satunya pohon damar. Pohon damar merupakan tanaman keras yang memiliki akan besar dan tunjam, sehingga dapat menahan laju tanah ketika akan terjadi longsor.

Baca juga : GUNUNG LAWU : JEJAK MISTERI GUNUNG DASAR LAUT

Selain itu, repong damar selama ini juga sebagai zona penyangga Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), yaitu sebagai daerah tangkapan air dan penstabilan iklim. Oleh sebab itu, dapat dibayangkan jika pohon damar banyak ditebang oleh manusia maka tidak ada lagi tempat penyangga air, sehingga nantinya akan menyebabkan tanah longsor. Maka dari itu, perlu adanya pelestarian yang dilakukan.

Sebagai bentuk pelestarian repong damar, masyarakat dilibatkan dalam menegakkan hukum adat, yaitu tidak menebang pohon damar. Jika pohon damar ditebang, maka dipercaya akan ada musibah yang menimpa keluarga penebang.

Sebaliknya, jika memperkaya kebun damar dengan tanaman pohon lainnya seperti cengkeh, jengkol, petai, durian dan lain sebagainya maka panen getah damar akan semakin meningkat. Meskipun sudah ada hukum adat yang mengatur pelestarian repong damar.

Baca juga : MENYEMBUHKAN TRAUMA PASCA BENCANA DENGAN MEMBATIK

Dengan adanya kearifan lokal seperti masyarakat Pesisir Barat, maka ancaman bencana longsor mungkin tidak menimbulkan korban banyak. Selain itu, kearifan lokal ini juga harus tetap dijaga hingga ke generasi berikutnya. Yuk, jangan lupakan kearifan lokal yang sudah dibentuk sejak dahulu untuk upaya pengurangan risiko bencana! Sayangi bumimu, maka bumi akan menyayangimu. (MA)

Sumber : Mongabay.com