Komunitas menjadi bagian penting bagi kesiapsiagaan masyarakat. Hal ini dikarenakan untuk membangun masyarakat siapsiaga perlu adanya pentahelix. Nah, berikut ini beberapa komunitas kesiapsiagaan. Keep scrolling!
- Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS)
GMLS adalah kumpulan relawan yang berasal dari berbagai elemen masyarakat yang sepakat menganggap pentingnya segera dibangun gerakan mitigasi berbasis masyarakat. Komunitas relawan ini dapat membantu pertolongan evakuasi mulai dari informasi hingga terjun ke lapangan guna mengurangi risiko kebencanaan.
Perlu kalian ketahui, GMLS mendapatkan penghargaan “Kelompok Penggerak Pemberdayaan Desa Berbasis ZISWAF dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Selain itu, desa yang menjadi tempat singgah Gugus Mitigasi Lebak Selatan yaitu Desa Pangarangan, Banten mendapat penghargaan sebagai desa siaga tsunami dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).
- Pandawara Group
Komunitas yang sempat viral di TIKTOK ini mendapat respons positif dari warga internet karena menjadi inspirasi bagi generasi muda terkait kebersihan sungai.
Pandawara ini berasal dari kata pandawa dan wara. Pandawa diambil dari kisah pewayangan yang beranggotakan lima, sedangkan wara bisa diartikan sebagai pembawa berita baik. Aksi bersih-bersih sampah sungai dan selokan mulai dilakukan Pandawara Group sejak pertengahan tahun 2022.
Mereka secara spontan berinisiatif terjun langsung membersihkan sampah di sungai karena melihat dan merasakan langsung sampah dari masalah sampah.
- Sudut Pandang
Komunitas Sudut Pandang merupakan organisasi non profit yang dikelola oleh para pegiat lintas disiplin berbasis di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Komunitas ini memiliki berbagai program yang berangkat dari isu sosial media kegiatan lokakarya, pameran, pemutaran film, hingga pertunjungan musk dan pasar alternatif.
Seorang seniman dari komunitas Sudut Pandang, Rahmadiyah Tria Gayathri bersama seniman asal Jepang, Daesuke Takeya dan seniman dari Ruang28 Kukuh Ramadhan, membuat karya instalasi di ruang publik berjudul “Yellow Memories”.
Yellow Memories adalah karya instalasi yang dibuat untuk merespon ruang yang sebelumnya terdampak tsunami dengan mengumpulkan artefak barang-barang yang berhamburan di pesisir pantai Kota Palu lalu dibangun menjadi skulptur dan diwarnai dengan warna kuning sebagai representsi atas memori yang terang untuk pengetahuan dan penyembuhan bagi ingatan tentang bencana alam dan kehilangan.
Baca juga : KAUM MUDA DEPOK KAUM-NYA GREEN INFLUENCER
Radio Kebencanaan
Bukan hanya melalui televisi, kini radio juga memiliki program tersendiri dalam misi membuat masyarakat dasar bencana. Berikut ini adalah beberapa radio yang meiliki program atau sebagai wadah untuk menginformasikan bencana ataupun kesiapsiagaan bencana.
- Radio Komunitas Merapi
Radio yang mengudara 4.300 dari arah Tenggara puncak Merapi ini memiliki acara favorit yang ditunggu-tunggu masyarakat. Acara mereka berupa pesan mitigasi bencana yang dikemas budaya ala geguritan.
Acara tersebut fokus pada berbagi cerita dari masyarakat terkait pengalaman-pengalaman unik bersahabat dengan Merapi. Misalnya saja cerita orang tua yang dituangkan dalam syair Jawa melalui Geguritan.
- Radio Bunut
Radio Bunut yang berasal dari Sukabumi ini melakukan tanggap darurat berupa perngarahan dan praktik Standar Operasional Prosedur (SOP) siaga bencana dan pengenalan informasi jalur evakuasi.
Perlu kamu ketahui, Radio Bunut berperan penting dalam membantu rumah akit R. Syamsudin dalam menghadapi bencana. Radio Bunut melakukan kegiatan tanggap darurat membantu staf rumah sakit. Pada pasca bencana, radio ini melakukan rehabilitasi atau pemulihan setelah bencana.
- Radio Jangkar Kelud
Radio Jangkar Kelud mengudara melalui saluran 107.8 yang digunakan oleh sembilan radio komiunitas dimana masing-masing memiliki kekhasan dalam siaran maupun format program acaranya.
Radio ini juga memiliki posisi yang sangat strategis sebagai media informasi kebencanaan Gunung Kelud. Radio komunitas bencana ini sebagai media alternatif warga untuk bisa belajar pengurangan risiko bencana. Selain itu, radio komunitas Jangkar Kelud sebagai early warning system kawasan Lingkar Kelud. (MA)