pengurangan risiko bencana

Refleksi, Kolaborasi, dan Solusi dalam Pengurangan Risiko Bencana

SIAGABENCANA.COM – Prediscover (Preventing Disaster in the Community and Reducing Vulnerability Together) Community adalah sebuah komunitas yang bergerak di bidang edukasi kebencanaan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan bencana dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi risiko bencana.

Sabtu (30/09/23),  Prediscover community berkolaborasi dengan U-Inspire Indonesia, BNPB, Dongeng Geologi, IAGI JBB, IAGI Bidang Pendidikan dan Kursus, dan Asproditegi mengadakan webinar “Diseminasi Pengurangan Risiko Bencana” yang bertajuk “Refleksi, Kolaborasi, dan Solusi untuk Negeri” untuk mengawal pelaksanaan bulan Pengurangan Risiko Bencana yang akan diadakan pada tanggal 12-14 Oktober 2023. Webinar tersebut menghadirkan berbagai narasumber, yaitu Dr. Mizan B.F. Bisri, Lead U-Inspire Indonesia dan Fajar Ruddin, S.Psi., M.Sc., M.A., Dosen Psikologi Kebencanaan UMS. 

Pada kesempatan dalam webinar tersebut, Mizan Bisri menjelaskan bahwa jumlah aktivitas yang didokumentasikan dalam publikasi ilmiah Children and Youth Participation in Disaster Risk Reduction in Indonesia mengenai keterlibatan pemuda Indonesia cukup merata di Sumatera dan Jawa, meskipun ada gap di bagian tengah dan timur Indonesia. Hal ini menjadi tugas bersama bagaimana mendorong keterlibatan pemuda dan anak-anak dalam penanggulangan bencana di wilayah lain di Indonesia dan mendokumentasikan pengalaman tersebut sebagai produk ilmiah.

FOTO : Dokumentasi Webinar Diseminasi Pengurangan Risiko Bencana  

Mizan menambahkan, U-Inspire hadir sebagai wadah untuk mereka yang perhatian pada science, engineering, technology, dan innovation pada bidang kebencanaan bagi pemuda dan profesional muda. U-Inspire hadir menjadi jembatan akademia, pemerintah, dan masyarakat.

Baca juga : IDEAKSI 2.0 : MELAHIRKAN INOVATOR BARU

Sementara itu, Fajar Ruddin menyampaikan bahwa ada peran psikologi pada mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan rehab dan rekosntruksi, yaitu..

  • Peran psikologi pada mitigasi dan kesiapsiagaan, intervensi individu, komunitas, dan kebijakan di wilayah rawan bencana. Intervensi berupa penyadaran untuk merubah perilaku dan peningkatan kapasitas. 
  • Peran psikologi dalam tanggap darurat, intervensi berupa dukungan psikologis untuk menurunkan tingkat stres dan kecemasan dan membangun resiliensi masyarakat.  
  • Peran psikologi dalam rehab dan rekonstruksi, penguaran modal sosial dan kearifan lokal. Pelayanan psikologi melalui rehabilitasi dan penanganan kasus. 

FOTO : Dokumentasi Webinar Diseminasi Pengurangan Risiko Bencana  

Ia juga mengatakan bahwa fase pemulihan membutuhkan proses dan waktu, intervensi psikologis secara individual, komunitas, dan intervensi kebijakan diperlukan untuk mempercepat rehab dan rekonstruksi. 

Fajar menambahkan, selain profesional, pemuka agama perannya juga diperlukan untuk dapat menurunkan stigma dan menenangkan masyarakat dalam fase pemulihan. Selain itu, Psyhological Frist Aid (PFA) adalah salah satu intervensi penting yang perlu dipelajari untuk dapat membantu masyarakat dalam meringankan beban psikologis korban bencana seawal mungkin. (MA)