angin puting beliung

Puting Beliung, Tornado, Angin Kencang, dan Siklon Sama Atau Beda ya?

Angin puting beliung di Indonesia memang jarang terjadi, meskipun begitu kita harus tetap waspada bila sewaktu-waktu menimpa diri kita. Eits, sebelum membaca lebih lanjut. SiagaBencana.com punya tebakan, angin puting beliung, tornado, siklon dengan angin kencang ini sama atau beda? Hayo tebak dan temukan jawabannya di bawah ini!

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), angin puting beliung ini nama lain dari tornado dengan skala kecil, yang membedakannya adalah angin puting beliung untuk sebutan lokal Indonesia. Angin puting beliung ataupun tornado terjadi di daratan, tapi kalau terjadi di perairan lautan atau danau disebut dengan water spout. Sedangkan arti siklon ini sendiri merupakan badai dengan kekuatan yang besar.

Puting beliung, tornado, water spout dan siklon ini memiliki persamaan Disasterizen, yaitu sebuah pusaran atmosfer. Nah, yang membedakan dari semua ini adalah ukuran diameternya.  Kalau puting beliung, tornado, dan water spout ini berdiameter rata-ratanya ratusan meter. Sedangkan kalau siklon ini bisa mencapai ratusan kilometer!  

Baca juga : Infografik Mari Kita Mengenal Angin Puting Beliung

Lalu bagaimana dengan angin kencang? Kalau tornado dan angin puting beliung ini punya ciri bentuk corong angin dari awan menjuntai ke tanah. Angin kencang ini memiliki ciri angin yang bertiup kencang yang kadang disertai dengan badai hujan, serta bisa terjadi di perairan.

Kalau menurut National Weather Service (NWS) United States, angin kencang yang terjadi dengan disertai badai hujan adalah angin yang turun dari fenomena hujan badai dan menyebar dengan cepat dan kuat ketika menyentuh tanah. Nih ya Disasterizen, angin seperti ini tuh yang bisa membuat kerusakan seperti puting beliung atau tornado. Bahkan kecepatan angin yang berkisar 104 sampai 117 km per jam ini kadang disalah artikan sebagai puting beliung.  

Bagaimana Terjadinya Angin Kencang?

Di tahap awal pertumbuhan awan hujan badai, adanya dorongan udara yang bergerak ke atas secara kuat dan mendominasi. Lalu awan tumbuh secara vertikal dan mulai terbentuk tetesan hujan atau hujan es.

Ketika badai mulai datang dan siap, udara yang bergerak ke atas dengan udara lembab dan tidak stabil. Rintik hujan atau hujan es pun terkumpul dan siap jatuh ke tanah. Terkadang, udara yang bergerak ke atas itu pun cukup kuat hingga menahan lajunya air hujan. Ada juga aliran udara kering yang menerpa ke bagian tengah dan bawah badai yang membuat laju udara yang turun ke bawah tanah semakin cepat.

Kemudian, udara turun berhembus kencang bersamaan dengan hujan deras melaju ke segala arah ketika menyentuh daratan. Lantas, ini dia yang disebut sebagai fenomena angin kencang atau angin rebut! Kalau dari kejauhan, angin kencang terkadang memang terlihat mirip seperti angin puting beliung atau tornado ini, karena adanya awan yang menggumpal hitam.

Sekaramg sudah tahu beda dan persamaan dari angin-angin ini kan Sob? Jadi jangan salah sebut lagi ya! (MA)

Sumber : Tirto.id & BMKG