Setahun setelah bencana, kota ini menyisakan sisa. Sisa-sisa yang bernilai beda bagi setiap masyarakatnya. Petugas dan relawan kemanusiaan sibuk mencari sisa-sisa tubuh korban. Masyarakat sibuk mencari keluarga dan kerabatnya, juga benda-benda tersisa yang masih bisa dipakai walaupun rumah bahkan tanahnya sudah tidak tersisa.
Orang-orang sibuk mencari dan mengumpulkan kembali. Mungkin saja, kota dan kita juga adalah sisa. Kota ini adalah sisa-sisa daratan yang sudah tak digenangi oleh lautan, dan kita adalah orang-orang sisa yang memilih untuk menetap hidup di daratan ini. Kota ini dan kita adalah sesuatu yang belum pernah selesai.
Nah, Recollecting the Unfinished adalah sedikit dari upaya mencari dan mengumpulkan sisa-sisa pengetahuan yang sudah ada, untuk menciptakan pengetahuan baru tentang kota, melalui pengembangan dan penyusunan kembali informasi, termasuk mitologi. Pameran ini menawarkan kemungkinan-kemungkinan metode dan estetika yang secara subjektif memiliki nilai konteks kepada seniman.
Maka dari itu, yuk datang ke acara Recollecting the Unfinished! Acara ini akan berlangsung pada tanggal 24-30 Januari 2020 pada pukul 16.30 – 22.00 di Ruang Dualapan (Jl. Kihajar Dewantara No.28, Palu). Tak lupa juga terdapat beberapa seniman yang sangat kece, yakni Kukuh Ramadhan, Rahmadiyah Tria Gayathri, dan Taufiqurrahman. Jangan lupa catat tanggalnya ya Sobat Disasterizen!