Karakteristik Gunung Api

Karakteristik Gunung Api

Pengertian Bencana Gunung Api Penyebab Karakteristik Peringatan Dini Kesiapsiagaan Pra Bencana Kesiapsiagaan Saat Bencana Kesiapsiagaan Pasca Bencana

Ingin tahu lebih dalam terkait karakteristik gunungapi, khususnya berdasarkan dari sumber erupsi dan berdasarkan bentuk gunungnya? Yuk simak tulisan di bawah ini.

Klasifikasi gunung api berdasarkan sumber erupsi:

  • Pertama, gunungapi bisa mengeluarkan magmanya melalui kawah utama atau yang disebut erupsi pusat. Hal ini biasanya terjadi semburan material gunungapi yang sangat besar dan banyak.
  • Kedua, Gunungapi mengeluarkan magmanya melalui retakan atau sesar dan hal ini yang disebut erupsi celah. Jadi magma yang berada di dalam dikeluarkan melalui retakan-retakan dinding gunungapi dan biasanya lahar yang sudah keluar di permukaan bumi akan mengalir memanjang ke tempat yang lebih rendah.
  • Ketiga, gunungapi pun dapat mengeluarkan magmanya melalui samping kawah utama atau yang biasa disebut erupsi samping.

Klasifikasi gunung api berdasarkan bentuk gunung:
1. Kerucut Berlapis (Strato)
Jenis gunung api yang satu ini adalah gunung api yang banyak terdapat di Kepulauan Indonesia. Jenis gunungapi ini memiliki jenis erupsi efusif dan eksplosif yang artinya ketika gunung ini meletus akan disertai dentuman atau semacam suara ledakan. Gunung ini terbentuk karena hasil dari semburan-semburan lava yang kental dan membentuk badan gunung. Gunung jenis ini memiliki dapur magma yang cukup dalam. Contoh dari gunung api ini adalah gunung Merapi, gunung Tangkuban Perahu, Semeru, dan Galunggung.



  Gunung Merapi, DIY salah satu gunung api tipe strato. Sumber: panduanwisata.id

2. Maar
Gunungapi jenis ini terbentuk akibat dari adanya letusan yang bersifat sangat besar atau eksplosif dan terjadi hanya satu kali letusan saja. Kata maar sendiri berasal dari Jerman, yang berarti “kawah”. Ciri khas dari gunung api ini adalah memiliki kawah besar akibat dari hasil letusan eksplosif dan di kawah ini biasanya terbentuk sebuah danau. Ciri lainnya adalah memilki dapur magma yang dangkal dengan tekanan gas vulkan yang sangat tinggi. Bentuk gunungapi ini adalah sekali meletus dengan eskplosif dan langsung akan menjadi gunung mati. Persebaran gunungapi jenis ini terdapat di Indonesia, salah satunya adalah gunung Lamongan di Jawa Timur

 
Gambar gunung lamongan yang berjenis maar. Sumber: merbabu.com

3. Perisai
Sesuai dengan namanya, gunungapi ini berbentuk perisai dan terbentuk karena lelehan lava yang encer dan mengeras. Lava yang encer ini berasal dari magma cair yang keluar karena letusan kecil atau letusan efusif. Karena lavanya yang bersifat encer, maka hal ini yang memengaruhi bentuk gunungapi jenis ini seperti perisai dan tidak sempat membentuk kerucut yang tinggi. Lereng gunung tipe ini sangat landai dan beralas sangat luas.  Letusan gunungapi ini sangat lemah atau efusif yang tidak memiliki dentuman atau ledakan ketika gunung ini meletus. Persebarannya terdapat di kepulauan Hawai tepatnya di gunung Mauna Loa dan Mauna Kea.


 
Gambar Bentuk Gunung Kerucut di Gunng Moana Loa, Hawai. Sumber: Hawai Travel Guide

4. Kaldera
Gunung api jenis ini terbentuk akibat dari hasil letusan besar atau eksplosif dan bagian badan gunung ambles dan menghasilkan kawah besar. Perbedaan gunungapi Kaldera dengan Maar yaitu, gunung api Maar menjadi gunungapi yang mati setelah terjadi letusan besar dan menjadi danau. Sedangkan gunung api Kaldera memungkinkan untuk menjadi gunungapi yang aktif setelah terbentuknya dari letusan besar. Dan persamaannya adalah sama-sama memiliki kawah besar. Persebaran gunungapi jenis Kaldera terdapat di gunung Bromo di Jawa Timur, dan Gunung Tambora di Nusa Tenggara. (HF)


Gambar Gunung Api Jenis Kaldera. Sumber: Detik Travel

Sumber:

  • Natural Resource Ecology (Mountain Area)
  • Vulcanological Survey of Indonesia (VSI) Departement Sumber Daya dan Energi ESDM.
  • BPMPK Kemdikbud

Dipost Oleh