Buka Ditarik atau Buka Didorong

Buka Ditarik atau Buka Didorong

Sobat Disasterizen, 1 detik dalam keadaan bencana bisa jadi 1 detik yang sangat menentukan takdir seseorang. Satu detik saja kamu terlambat untuk melakukan drop, hold, and cover dalam keadaan gempa, bisa-bisa kepala kamu terkena reruntuhan atap rumah. Satu detik saja kamu terlambat untuk berlari dari bibir pantai setelah air tiba-tiba surut, bisa jadi kamu hanyut terbawa tsunami. Satu detik saja kamu terlambat mengevakuasi diri dan keluarga, bisa jadi kamu hangus terbakar di dalam rumah sendiri. 

Karena itu, memerhatikan struktur rumah sangatlah penting. Salah satu instrumen rumah yang sangat vital adalah pintu. Selain pintu terkadang bisa selamat dari gempa, pintu juga merupakan portal kita dengan dunia luar. Coba bayangin kalau kamu sedang panik, kamu ingin keluar, eh pintunya terkunci. Aduh!

Yang harus kamu perhatikan juga adalah cara kamu membuka pintu ketika ingin keluar. Apakah dengan cara mendorong atau menarik? 

Ini kata pakarnya! 

Nah, tim redaksi siagabencana.com telah berbicara dengan Wina Natalia, seorang penggiat siaga bencana dari U-Inspire dan Plan International Indonesia, pada acara Gebyar Pendidikan di Monas, Jumat (3/5) silam.

“Lebih aman buka dengan mendorong”, ujar wanita lulusan Universitas Islam Bandung ini.

“Karena, orang panik itu refleksnya dia akan mendorong. Jadi, yang aman itu adalah yang dibuka langsung keluar. Tidak harus menarik gagang dulu. Di beberapa kasus bencana yang menjadi bottleneck atau penghambat evakuasi adalah keadaan pintu yang masih harus ditarik. Padahal dia refleksnya dorong. Dan disitu terjadi kemacetan.”

Saran

Nah, sudah tahu kan sobat Disasterizen? Jadi, jangan diremehkan, ya! Satu milisekon dalam keadaan yang genting seperti bencana sangatlah berharga. Jadi, yang pintunya masih ditarik, bisalah untuk segera diganti dan diperbaiki. Ingat, bencana tidak pandang bulu! (RG)

Dipost Oleh

Tinggalkan Komentar