Sampah yang menjadi masalah utama seluruh masyarakat ini masih menjadi masalah besar di Indonesia. Berdasarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia masuk dalam urutan kedua sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di dunia pada tahun 2019 dengan 3,2 juta metrik ton per tahun. Kemudian, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per-tahun. Sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
Untuk menyiasati hal tersebut, Plasticpay hadir sebagai platform edukasi perubahan perilaku masyarakat secara digital yang mengajak masyarakat untuk mengubah kebiasaan dalam membuang sampah plastik. Di sisi lain, masyarakat bisa mengurangi dampak kerusakan lingkungan lewat penukaran sampah botol plastik ke Dropbox dan Reverse Vending Machine (RVM) Plasticpay.
Baca juga : TIPS CARA MEMBUANG MINYAK GORENG DENGAN BAIK DAN BENAR
Saat itu, Plasticpay telah menyediakan lebih dari 614 titik Dropbox Plasticpay dan lebih dari 41 Reverse Vending Machine (RVM) Plasticpay yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, dan Bali.
Terdapat dua metode penukaran sampah botol plastik pada platform Plasticpay, yakni jika penukaran sampah botol plastik melalui Reverse Vending Machine yaitu dengan mengunduh aplikasi Plasticpay di Google Playstore dan Appstore. Kemudian masukkan botol plastik dan pindai (scan) QR Code. Maka, poin akan muncul di aplikasi dan bisa ditukar dengan saldo rekening Bank Syariah Indonesia atau uang digital seperti Go-Pay, Ovo, Dana, LinkAja, ShopeePay, dan lain sebagainya.
Cara kedua adalah penukaran melalui Dropbox Plasticpay. Pertama-tama pengguna bisa mengunduh aplikasi Plasticpay melalui Google Playstore atau Appstore untuk mendapatkan User Id. Dimana User ID tersebut nantinya akan dituliskan di sampah yang akan dimasukkan ke Dropbox. Kemudian, pihak Plasticpay akan mengirimkan poin ke aplikasi sesuai dengan jumlah sampah botol plastik yang ditukarkan (setelah sampah diangkut oleh pickup dan diverifikasi).
Sampah botol plastik yang ditukarkan ke Plasticpay memiliki nilai yang berbeda, tergantung ukurannya. Sebagai contoh, jika botol plastik kemasan kecil seperti 300 ml mendapat nominal Rp 50, botol plastik ukuran 1,5 liter bisa dua kali lipat atau ekuivalen Rp 100.
Setelah mendapat setoran sampah, nantinya Plasticpay akan mendaur ulang sampah botol plastik menjadi bahan baku ramah lingkungan seperti kain dan dacron. Selanjutnya, Plasticpay berkolaborasi dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk membuat Upcycle Product.
Plasticpay juga memperluas layanan dengan memfasilitasi penukaran sampah botol bekas dengan jenis High-Density Polyethylene (HDPE) melalui seluruh unit Dropbox Plasticpay. Adapun contoh botol bekas jenis HDPE yang bisa ditukarkan melalui Plasticpay, yaitu botol bekas shampoo, botol sabun, skincare, lotion, dan lain sebagainya.
Tidak sampai di situ, Plasticpay juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terlibat sebagai Plastic Hero guna mendukung SDGs nomer 12 (Responsible Consumption and Production) dan nomer 17 (Partnership for the Goals). (MA)