Pj Gubernur Safrizal: Upaya Penanggulangan Risiko Bencana adalah Kerja Kolaboratif

Foto oleh Panitia KN PRBBK 2024

SIAGABENCANA.COM. Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, secara resmi membuka Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat (KN PRBBK) XVI 2024 di Rumoh PMI Banda Aceh, kamis (3/10).

Acara ini berlangsung dari tanggal 3 hingga 5 Oktober 2024 dengan format hybrid, yaitu memadukan pertemuan antara daring dan tatap muka.

Dalam sambutannya, Dr. Safrizal menegaskan bahwa Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat (PRBBK) adalah praktik yang dilakukan langsung di tingkat warga.

“Melalui pendekatan ini, risiko yang dihadapi masyarakat, khususnya terkait aset-aset yang dimiliki, dapat dikelola hingga pada tingkat yang dapat diterima,” ungkapnya.

Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengelola risiko bencana, terutama di daerah-daerah rawan bencana seperti Aceh.

Safrizal juga menegaskan, gerakan pengurangan risiko bencana (PRB) merupakan kerja-kerja kolaboratif. Karena itu, semakin tinggi kesadarannya maka makin baik juga pemahaman masyarakat terkait bencana dan upaya kita dalam meminimalisir imbas buruk bencana akan membuahkan hasil yang maksmimal.

“Bersama, kita akan melakukan segenap usaha dan upaya. Mudah-mudahan teman-teman tetap semangat, karena kerja-kerja bapak ibu merupakan kerja-kerja kebaikan. Kita tidak meminta bencana dalam pelatihan ini, tapi ingin memperkuat kebersamaan dan pengetahuan terkait PRB,” ungkap Safrizal.

Foto oleh Panitia KN PRBBK 2024

Ketua Panitia KN PRBBK XVI, Muhammad Hasan, sebelumnya melaporkan bahwa kegiatan ini telah berlangsung selama dua hari secara daring melalui Zoom, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 300 orang.

“Saat ini, acara dilanjutkan dalam format hybrid untuk memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta yang ingin hadir secara langsung maupun mengikuti secara virtual. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari kegiatan peringatan 20th Tsunami Aceh”, jelas Hasan.

Konferensi ini dihadiri oleh para ahli, praktisi, dan pemimpin masyarakat yang akan membahas pendekatan inovatif serta praktik terbaik dalam pengelolaan risiko bencana berbasis masyarakat.

Topik yang diangkat meliputi penguatan ketahanan masyarakat, strategi mitigasi bencana, serta pemanfaatan kearifan lokal dalam kesiapsiagaan bencana.

Diharapkan melalui kegiatan ini, berbagai solusi dan strategi yang dihasilkan dapat memperkuat pengelolaan risiko bencana yang lebih partisipatif dan efektif di semua wilayah Indonesia. (*SS)