pesisir tanah jakarta

Pesisir Tanah Jakarta Turun, Ini Dia Sebabnya

Area pesisir Jakarta turun Disasterizen! Gimana nih? Kok bisa ya? Menurut laporan dari Organisation for Economic and Cooperation Development (OECD) dalam Green Growth Policy Review (GPPR) 2019 yang telah dirilis di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan kalau permukaan tanah di area pesisir Jakarta sudah turun empat meter dalam waktu 40 tahun terakhir, lho!

Penurunan akibat ekstraksi air tanah yang berlebihan dan subsidensi lahan,” tulis koordinator studi Eija Kiiskinen dan Britta Labuhn dalam laporannya.

Asal kamu tahu, lima persen sumber air tawar di dunia ini berada di Indonesia! Namun, sayangnya nih Disasterizen, beberapa wilayah di Indonesia inilah yang justru menghadapi kelangkaan air. Sedih ya?

Perluasan jaringan pasokan air dan saluran pembuangan juga belum dapat menyamai pertumbuhan populasi dan urbanisasi. Ditambah lagi pencemaran air permukaan yang memaksa banyak warga mengandalkan air tanah. Wah, akibatkanya beberapa cekungan air mengalami pencemaran yang berlebih.

Nah di awal Februari 2018, Direktur Pengairan dan Irigasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Abdul Malik Sadat Idris mengatakan kalau permukaan tanah di Jakarta mengalami penurunan sekitar 3 sampai 18 sentimeter. Ini disebabkan oleh bangunan gedung dan pengambilan air tanah yang tidak terkontrol.

Abdul juga mengatakan, kalau penurunan permukaan tanah berbeda-beda di setiap lokasi. Namun, yang paling dalam terjadi di Muara Baru, Jakarta Utara. Itu sebabnya kawasan tersebut sekarang sering terendam banjir rob.

Baca juga : Sosok Kincir Air Ajaib yang Menangkis Kekhawatiran Petani

Dalam menanggulanginya, pemerintah membangun National Capital Integrated Coastal (NCICD) atau tanggul laut di Teluk Jakarta. Nah, di tahun ini pemerintah juga tengah membangun tanggul lanjutan sepanjang 20 km yang termasuk pembangunan tanggul Muara Baru. Abdul mengatakan kalau permukaan tanah tidak ditanggulangi, bisa aja pada 2050 permukaan tanah di Jakarta bisa turun 30 persen!

Nggak main-main ya Disasterizen! Dampaknya besar dan menjadi ancaman untuk rakyat Jakarta. Disasterizen ada yang tinggal di Jakarta? Apa masih menggunakan air secara berlebihan? Mulai dari kita yuk melakukan perubahan, karena perubahan kecil bisa mempengaruhi dunia. (MA)

Sumber : NationalGeographic