Disasterizen, Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi, LIPI, Dr. Eko Yulianto selain melakukan penelesuran dongeng lokal serta penggalian tanah. Ia bersama dengan peneliti di Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI kini tengah menyiapkan peta rendaman tsunami sebagai acuan perencanaan tata ruang di wilayah pantai Selatan Jawa, lho!
Peta rendaman tsunami ini akan dibuat secara detail dalam skala 1:10.000. Malahan, peta ini akan menjadi peta yang paling detail tentang penggambaran wilayah pesisir pantai selatan Jawa beserta potensi tsunaminya nih Disasterizen. Menurut Eko anggaran yang dikeluarkan peta ini kurang lebih pada angka 500 juta.
“Peta topografi yang paling detail di Indonesia skalanya baru 1:25.000 dan itu pun hanya melingkupi wilayah Jawa. Di luar wilayah Jawa, skalanya lebih tidak detail,” ujar Eko, dalam seminar ‘The Untold Story of Java Southern Sea’ di kantor LIPI, Jakarta Selatan, Kamis (25/07).
Baca juga : HOTEL SIAGA BENCANA
Peta dalam skala 1:25.000 itu yang artinya adalah satu centimeter di dalam peta, itu mewakili 250 meter. Jadi rumah satu unit pun saja tidak tergambar dalam peta tersebut. Maka perlu membuat peta yang secara detail.
Peta ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2020 mendatang dengan tahap awal di 12 daerah yang memiliki risikonya tinggi seperti Pangandaran, Cilacap, Purworejo, Kebumen, Yogyakarta, dan Pacitan. Namun, ada wilayah yang menjadi fokus utama dalam pembuatan peta ini, yaitu Pangandaran, Cilacap dan Pacitan. Karena dari tiga wilayah itu adalah yang sangat dekat dengan pesisir pantai.
Peta ini nantinya akan diberikan kepada pemerintah daerah setempat, yang nantinya akan dikaji oleh mereka. Kajian ini bisa berupa mengurangi risiko bencana, menghitung potensi korban meninggal atau terluka, hitung kerugian, dan di mana saja wilayah yang menjadi dampak terkena gempabumi dan tsunami. Sehingga upaya yang dilakukan bisa menjadi lebih efektif. (MA)