Setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan atau kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan masyarakat lainnya berdasarkan kesamaan hak.
Masyarakat penyandang disabilitas menjadi salah satu kelompok rentan terdampak di masa darurat bencana. Untuk turut membantunya sat terjadi bencana, ada etika umum yang perlu diketahui dalam berinteraksi dengan penyandang disabilitas. Keep scrolling untuk mengetahui lebih lanjut!
Etika Umum dalam Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas
- Gunakan bahasa yang sopan dan benar.
- Jangan segan bertanya jika tidak jelas.
- Libatkan dalam diskusi, beri kesempatan berpendapat:
- Atur posisi duduk dan ruang diskusi
- Tunjuk langsung, sebutkan nama
- Ada pendamping untuk membantu memahami diskusi
- Berikan media (misal kertas) untuk menyampaikan pertanyaan/pendapat
Etika Khusus dalam Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas
- Komunikasi secara langsung ke penyandang disabilitas.
- Saat komunikasi sebaiknya sejajar dengan penyandang disabilitas.
- Perkenalkan diri sebelum memberi bantuan dan tanyakan persetujuan.
- Bagi orang dengan kesulitan melihat, sentuhkan punggung tangan untuk memberi tahu posisi kamu.
- Berhati-hatilah dalam menuntun.
- Jangan memaksa jika penyandang disabilitas tidak memerlukan bantuan.
- Berikan penjelasan visual.
- Jangan menyentuh alat bantu atau menitipkan barang tanpa persetujuan.
- Alat bantu adalah bagian wilayah privasi.
- Pada kondisi darurat, jangan pisahkan penyandang disabilitas dari alat bantunya.
Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas Mental
- Menanyakan hal-hal yang perlu diketahui oleh pendamping, seperti waktu minum obat dan istirahat.
- Berbicaralah langsung, tidak dengan pendampingnya.
- Gunakanlah kata-kata yang sederhana.
- Berikan sesuatu yang membuat senang dan berharga, serta jangan lakukan tanya jawab.
- Gunakan media pembantu untuk mudahkan komunikasi, yaitu gambar, video dan gestur tubuh.
Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas Intelektual
- Berbicaralah dengan ramah.
- Banyak senyum.
- Berikan pujian setelah melakukan hal baik.
- Jangan bertindak kasar.
- Sering ajak bicara topik yang disuka. Tidak suka didiamkan.
Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas Netra
- Salam, sapa, sentuh, dan sebutkan nama
- Bertanyalah lebih dahulu pada waktu akan memberikan bantuan dan dampingan.
- Informasikan ketika akan meninggalkan lokasi pada waktu mendampingi.
- Informasikan dahulu ketika memindahkan posisi peralatan yang digunakan.
- Infromasikan posisi peralatan makan dan minum searah jarum jam.
- Informasikan posisi makanan di piring searah jarum jam.
Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas Fisik
- Bentuk pendampingan dan bantuan yang akan diberikan.
- Bila tidak kemungkinan akan membayakan.
- Saat berbicara dengan pengguna kursi roda, posisi meta harus sejajar dengan mata pengguna kursi roba.
- Jangan memisahkan alat bantu dengan pemiliknya.
- Jangan meletakkan barang di kursi roda.
Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas Tuli
- Cara menyapa, sentuh beri salam dengan gerakan tangan atau bagian tubuh lain.
- Berhadapan muka ketika bicara.
- Usahakan menatap matanya bukan mata pendamping.
- Lakukan dengan jelas gerakan bibir, ekspresi mimik wajah, dan gerakan tubuh atau gestur.
- Jangan bicara keras, sebab akan berkesan keras atau marah.
Itu dia beberapa etika yang perlu kamu lakukan ketika berinteraksi dengan masyarakat penyandang disabilitas. (MA)
Sumber : Disability-inclusive Disaster Risk Reduction (DIDRR) Consortium