SIAGABENCANA.COM – Jumat (23/06/23) telah dilaksanakan pembukaan kegiatan pelatihan Survival on Disaster for Journalist berlangsung pada 23 – 25 Juni 2023 yang diinisiasi Indonesia CARE didukung oleh BNPB, BASARNAS, Squad PBI, Tagana DKI, AGD Dinkes, Imani Care dan disponsori oleh dunia usaha PPLI, Eiger, Taman Impian Jaya Ancol dan Human Inisiative.
Kegiatan berlangsung di Paint Ball, Ecopark Ancol, Jakarta yang memiliki tema “Hadirkan Jurnalis Tangguh, Minimalisir Bencana”. Kegiatan tersebut dihadiri oleh BNPB, Basarnas, Dinas Sosial DKI, dan 48 orang dari media cetak, elektronik, dan online, salah satunya dari tim SiagaBencana.com.
Prasinta Dewi, Deputi Bidang Pencegahan BNPB turut hadir dan memberikan sambutan dalam pembukaan kegiatan tersebut. Ia mengatakan bahwa jurnalis yang terjun ke lokasi bencana perlu memiliki bekal pengetahuan terkait bencana, bagaimana penanganannya, termasuk dalam perlindungan diri sendiri atas potensi bencana yang terjadi serta memiliki kemampuan bertahan hidup di lokasi bencana.
FOTO : Pusdatinkomben BNPB
Lebih lanjut ia mengatakan, Pengenalan Basic Life Support atau Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), komunikasi bencana, juga tata cara dan tata tertib saat menjalankan peliputan bencana menjadi bekal penting yang dimiliki oleh seorang jurnalis.
Baca juga : 5 TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN INI BISA CEGAH PERUBAHAN IKLIM
“Kegiatan pelatihan “Survival on Disaster” yang akan Anda ikuti ini, dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan jurnalis dengan baik. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas wartawan dalam pemahaman penanggulangan serta pengurangan risiko bencana,” ujar Prasinta.
Momen kegiatan survival untuk jurnalis ini sangat bermanfaat dan memiliki peran dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. Melalui pemberitaan, jurnalis dapat mengedukasi masyarakat tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko bencana dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Selain itu, jurnalis juga dapat membantu menyebarkan informasi tentang peringatan dini, rencana evakuasi, tindakan pencegahan, dan praktik terbaik dalam penanggulangan bencana. Dengan adanya kegiatan tersebut, secara tidak langsung jurnalis berkontribusi dalam membangun masyarakat menjadi lebih tangguh terhadap ancaman bencana.
“Kegiatan pelatihan jurnalis tangguh bencana “Survival on Disaster” secara resmi dibuka. Selamat mengikuti pelatihan ini dan semoga dapat bermanfaat dalam menunjang kerja-kerja jurnalistik kedepannya. Mari kita jadikan gotong royong, semangat kekeluargaan dan jiwa kerelawanan sebagai modal dasar dalam upaya penanggulangan bencana, karena bencana adalah urusan bersama,” penutup sambutan Prasinta.
FOTO : Pusdatinkomben BNPB
Berikut beberpa materi pelatihan yang akan disampaikan kepada peserta, diantaranya…
- Tools and knowledge for survive
- Kajian risiko bencana
- Katana
- How to deal with hazard material and environment crisis
- Jurnalist and humanisme
- Liputan efektif di lokasi bencana
- How to act for survive on emergency disaster
- Survival and psychological aspect of survival
- Material of survival
- Medical First Respondent
- Manajemen operasi SAR
- Sarasehan kerelawanan jurnalis
- Sea Survival SURVIVAL
- Water rescue
Penulis : Tasril Mulyadi/Mutia Allawiyah
Editor : Mutia Allawiyah