toponomi

Nama Daerah yang Berkaitan dengan Kejadian Sesungguhnya

Disasterizen, bencana alam yang komplit melanda kota Palu saat 2018 lalu menjadi sangat berbekas ya di hati kita! Mengingat saat itu terjadi gempabumi, tsunami dan lebih parah lagi adalah likuifaksi (pencairan tanah).

Berdasarkan masyarakat Kaili yang mendiami lembah palu, setiap daerah terdapat cerita-cerita mengenai gempa, namun memang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi tentang persoalan ini. Terutama pada masyarakat Kaili yang membaca gerak gerik dari binatang seperti kucing. Menurut orang tua adat Kayumalue ini, jika kucing yang sudah bertahun-tahun tinggal dengan kita, tiba-tiba hilang meskipun sudah dicari dan tidak ditemukan, segeralah menyingkir dari rumah. Karena ini menandakan akan terjadinya bencana atau kabar buruk.

Lalu, nama-nama daerah seperti apa saja sih yang berhubungan erat dengan peristiwa yang pernah terjadi di kota Palu?

Ada beberapa sample desa dari buku (Ekspedisi Palu-Kuro) yang diambil, pemberian nama desa ini terkait erat dengan peristiwa yang pernah terjadi serta nama tumbuh-tumbuhan yang dulu ada di wilayah tersebut. Yuk, simak!

  • Kayumalue

Kayumalue ini kata asalnya adalah Kayu Nolue, yang artinya kayu yang melambai. Pada daerah ini terdapat pohon yang hanya tumbuh di Kayumalue, yaitu Kumbili. Jadi, pohon tersebut sebagai penanda musuh atau menggambarkan kejadian. Jika pohon tersebut berbuah ke arah utara, maka musuh atau kejadian tersebut berada di utara.

  • Amal

Pada desa ini, memiliki asal kata “Ape dan Maliko”, yang artinya adalah bukit meliuk yang ditumbuhi rotan. Dusun IV Desa Amal ini disebut juga Gonjo atau lumpur. Nah, desa ini mengalami kejadian gempa, tsunami dan likuifaksi pada 28 September 2018 lalu. Wah!

  • Pombewe

Desa Pombewe yang asal katanya adalah Pombewe ini, dimaknai terhadap kejadian pertikaian dimana terjadi saling bunuh dan isi perut lawannya di lilit di tangan. Selain itu, terdapat penyebutan kejadian alam. Biasanya disebut dengan tanah tobe (tanah longsor). Terdapat juga tempat tambatan perahu yang biasa disebut dengan Rano Njakaya serta terdapat Sungai Paneki.

  • Tompe

Desa Tompe ini memiliki kata asal Taijo (Terenjes). Arti dari kata tersebut adalah banyak air. Berdasarkan dialeg Kaili Rai yang artinya di limas, tumpah atau dibersihkan. Juga, terdapat lokasi tanah yang berlumpur yang disebut Lome.

Wah tidak disangka ya Disasterizen, ternyata sudah sejak dahulu nenek moyang kita memberi tahu tentang kejadian yang pernah terjadi melalui nama-nama daerah di kota Palu ini. Nah, ini waktunya kita untuk tidak acuh dan menjaga kearifan lokal Indonesia, yuk mulai!

Sumber : Buku Ekspedisi Palu-Koro