Sobat Disasterizen, masih ingat dengan kejadian yang terjadi pada kota Palu dan Donggala waktu 28 September 2018 lalu? Peristiwa yang menyedihkan ini membuat kita tidak ingin mengingatnya kembali, sebab kota tersebut hancur berkeping-keping. Gempabumi, tsunami, hingga likuifaksi menyapu bersih kota Palu dan sekitarnya.
Peristiwa yang sudah menelan banyak korban ini, disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat kota Palu dan sekitrnya tentang kesiapsiagaan. Makanya, pendidikan kesiapsiagaan bencana perlu dilakukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah rawan tsunami dan bencana lainnya.
Baca juga : PENGURANGAN RISIKO BENCANA MILIK MASYARAKAT MINANG
Ngomong-ngomong soal tsunami Palu, 28 September 2019, tepatnya besok adalah satu tahunnya merawat ingatan tsunami Palu-Donggala, Disasterizen! Untuk merawat ingatan peristiwa tersebut, Coordinating Ministry for Maritime Affairs (CMMA), Ministry for Research, Technology, and Higher Education (MORTHE), BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) bersama dengan Indian Ocean Tsunami Information Centre (IOTIC), Sekretariat ICG/IOTWMS dari UNESCO-IOC, Indian Ocean Rim Association (IORA), didukung oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Indonesian Tsunami Experts Association (IATSi) mengadakan ”International Symposium on the Lessons Learnt from the 2018 Tsunamis in Palu and Sunda Strait” pada 26-28 September 2019 yang bertempat di Auditorium BMKG. Jakarta.
Acara ini turut mengundang berbagai macam praktisi dari berbagai negara lho Sob! Para praktisi ini memberikan pembelajaran dan pendapatnya tentang cara kesiapsiagaan bencana dari berbagai negara. Hal ini dilakukan untuk memahami karakteristik dan dampak dari tsunami, khususnya untuk para pemerintah Indonesia agar meningkatkan praktik manajemen dari risiko tsunami.

Bukan hanya itu, terdapat pula pameran foto dan booth dari berbagai lembaga yang bisa kamu datangi dan saksikan nih Disasterizen! Di sini juga kamu bisa banyak belajar tentang kesiapsiagaan terhadap bencana dari berbagai negara. Semoga kedepannya dengan adanya acara ini, kita bisa sadar akan bencana dan lebih siaga ya Disasterizen! (MA)
.jpg)