Menuju Desa Wisata Tangguh Bencana, Siapa Takut

Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Geografi FMIPA, Universitas Indonesia telah melaksanakan program IPTEKS dengan tema “Pemanfaatan Data Spasial untuk Meningkatkan Kapasitas Masyarakat Menuju Desa Wisata Tangguh Bencana”, di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada 5 – 12 Desember 2020.

Program tersebut dilakukan oleh Dr. rer nat Eko Kusratmoko, M.S dan dibantu oleh Nurul Sri Rahatiningtyas, SSi., Msi, Fathia Hashilah, SSi., M.Env.Mgt.Dev, Awal Setiawan, SSi, serta dua mahasiswa S1 dari Departemen Geografi FMIPA UI, Fajar Agung Suprapto dan Rizki Pramayuda. Selain itu, kegiatan tersebut juga didukung oleh pimpinan desa dan diikuti oleh 10 orang anggota karang taruna Desa Tanjung Jaya.

Kegiatan ini memiliki dua tujuan, yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan data spasial dalam rangka menuju desa tangguh bencana dan terbentuknya komunitas pemuda yang dapat memberikan motivasi serta terampil dalam pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya dalam memanfaatkan data spasial untuk mendukung kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Kegiatan pelatihan pemetaan yang dilakukan di Desa Tanjung Jaya adalah dengan menggunakan aplikasi AVENZA. AVENZA digunakan untuk memetakan bangunan di Desa Tanjung Jaya. Kegiatan pelatihan ini melibatkan anggota karang taruna. Anggota karang taruna dipilih karena dianggap lebih mampu menggunakan aplikasi AVENZA dan nantinya dapat menjadi contoh baik dalam kegiatan pengumpulan serta pemanfaatan data spasial.

ilustrasi aplikasi AVENZA

Kegiatan dilakukan menjadi tiga tahap, yaitu :

  • Pelatihan dilakukan pada tanggal 5 Desember 2020 di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten.
  • Pengumpulan data spasial dilakukan tanggal 6 – 11 Desember 2020.
  • Diskusi hasil pengumpulan data spasial yang dilakukan secara dalam jaringan (daring) pada tanggal 12 Desember 2020.

Pada tanggal 5 Desember 2020, setelah seluruh peserta hadir, tim kemudian mengajak seluruh peserta melakukan latihan menggunakan aplikasi AVENZA secara langsung dan dilanjutkan dengan diskusi. Kegiatan tersebut diikuti oleh 10 orang peserta yang terdiri dari Ketua karang taruna desa, para pemuda dan pemudi Desa Tanjung Jaya. 

Setelah peserta melakukan pelatihan dalam menggunakan aplikasi AVENZA, peserta diberikan waktu selama enam hari untuk melakukan pengumpulan data spasial di sekitar tempat tinggalnya. Selama enam hari peserta setidaknya berhasil mengumpulkan 30 objek. Nantinya, hasil pengumpulan data tersebut dikirimkan kepada tim melalui aplikasi WhatsApp untuk diolah sebagai hasil kegiatan.

Di tanggal 12 Desember 2020, kegiatan dilakukan secara daring untuk mendiskusikan hasil pengumpulan data spasial yang sudah dilakukan sebelumnya. Namun, dikarenakan keterbatasan fasilitas maka yang ikut serta hanya dua orang peserta.

salah satu peserta yang dilakukan secara daring

Saat berdiskusi, para peserta menyampaikan bahwa mereka merasa senang mengikuti kegiatan tersebut, hanya saja waktu pelaksanaan yang terlalu cepat. Mereka juga lebih mudah mengikuti kegiatan secara tatap muka dibandingkan secara daring.

salah satu peserta yang dilakukan secara daring

Mereka berharap dapat melakukan pengumpulan data spasial di luar wilayah desanya. Kondisi hujan pada saat pelatihan juga menjadu salah satu tantangan pada saat mempraktikkan aplikasi AVENZA. Sehingga peserta hanya dapat melakukan latihan pengumpulan data di dalam ruangan, bukan di luar ruangan. Peserta juga mengungkapkan masih memiliki kendala terkait penggunaan aplikasi AVENZA, seperti pada saat meng-install dan dalam memanfaatkan aplikasi tersebut untuk pengumpulan data spasial. Akan tetapi, mereka juga mengungkapkan bahwa mereka senang mendapatkan pengetahuan baru dalam kegiatan pemetaan dan berharap ada kegiatan lainnya.

Dapat disimpulkan, bahwa pengumpulan data spasial yang dilakukan secara bersama-sama (Participative) oleh masyarakat setempat dapat memberikan hasil yang lebih optimal, karena masyarakat menjadi lebih memahami lingkungan tempat tinggalnya sendiri. Pemuda juga menjadi contoh baik dalam kegiatan pengumpulan dan pemanfaatan data spasial. (MA)