Seperti yang sudah kita ketahui bersama, kalau Indonesia adalah negeri yang dikelilingi oleh gunung api. Jadi sudah tidak heran lagi jika banyak objek wisata ternyata bekas gunung api purba, misalnya saja Gunung Nglanggeran!
Baca juga : MISTERI DI BALIK PULAU KARIMUNJAWA
Gunung Nglanggeran terletak di wilayah Desa Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta merupakan salah satu fosil gunung api yang pernah aktif pada masa lampau. Dalam kajian awal dahulu, memperkirakan usia Gunung Nglanggeran ini sekitar 50 juta tahun. Namun kajian terbarunya, menemukan gunung ini sudah mati sejak 18 juta tahun yang lalu.
Nama ‘Nglanggeran Beds’ pertama kali diperkenalkan oleh Bothe (1929) dalam sebuah buku panduan ekskursi, yang mana digunakan untuk peserta Kongres Ilmiah Pasifik IV di Bandung dalam acara kunjungan lapangan ke Pegunungan Selatan, Yogyakarta – Jawa Tengah. Lalu, nama tersebut diubah menjadi “Formasi Nglanggeran”, agar selaras dengan nama pemerintah desa setempat.
Penggunaan nama ‘Nglanggeran Beds’ atau ‘Formasi Nglanggeran’ tersebut, dikarenakan Gunung Nglanggeran dijadikan lokasi tipe satuan batuan yang sangat khas, yaitu berupa breksi gunung api berkomposisi andesit. Satuan batuan itu merupakan hasil kegiatan gunung api pada masa lampau di daerah Pegunungan Selatan Yogyakarta – Jawa Tengah.
Baca juga : PANTAI MENGANTI MENYIMPAN SEGUDANG JEJAK GUNUNG PURBA
Tetapi dalam penelitian yang lebih baru, Bronto (2009, 2010 & 2013) melaporkan bahwa sebagian besar Gunung Nglanggeran tersusun oleh aglomerat, bukan breksi gunung api. Aglomerat adalah batuan piroklastika yang banyak mengandung bom gunung api.
Sebagai tambahan informasi nih, gunung purba Nglanggeran juga terbentuk setelah Gunung Semilir meletus. Hal ini sama kejadiannya dengan peristiwa letusan Gunung Krakatau, yang melahirkan anak Krakatau.
Bentuk Gunung Api Purba Nglanggeran sekarang seperti bebatuan besar. Tingginya sekitar 700 mdpl (meter di atas permukaan laut). Pada saat ini kawasan gunung api purba tersebut sudah menjadi kawasan wisata yang sangat ramai. Bahkan di sebelah barat laut Gunung api purba Nglanggeran, yakni di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, terdapat Gunung api purba Watuadeg, yang mulai diperkenalkan sebagai objek wisata. (MA)
Sumber : jogjauncover, GeoMagz & Dongeng Geologi