AHA Centre adalah organisasi antar pemerintah yang dibentuk oleh sepuluh negara anggota ASEAN pada 17 November 2011. Sepuluh negara tersebut meliputi Indonesia, Filipina, Myanmar, Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja, Singapura, Laos, Malaysia, dan Thailand.
Pembentukan tersebut bertujuan untuk memfasilitasi kerja sama dan koordinasi di antara negara-negara anggota ASEAN dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi internasional yang relevan dalam mempromosikan kolaborasi regional dalam manajemen bencana. Berdirinya AHA Centre ini melalui proses perjanjian yang dilakukan pada saat pertemuan tingkat kepala negara ASEAN yang ke-19 di Bali, Indonesia.
Perjanjian yang dilakukan di Bali pada November 2011 silam, menjadi tolak ukur komitmen pada masing-masing negara ASEAN dalam menanggulangi bencana. AHA Centre juga menjadi titik pusat untuk memobilisasi sumber daya ke daerah-daerah yang terkena dampak bencana.
Nantinya, lembaga penanggulangan bencana juga dapat bertindak sebagai mesin koordinasi untuk memastikan respons cepat dan kolektif ASEAN terhadap bencana di wilayah Asia Tenggara.
Terdapat dua komitmen tingkat tinggi yang menegaskan kembali peran AHA Centre sebagai bahan koordinasi regional ASEAN utama dalam penanggulangan bencana dan tanggap darurat, yaitu ….
- Deklarasi ASEAN tentang One ASEAN One Response : Menyikapi bencana sebagai satu di kawasan dan luar kawasan.
- Visi ASEAN 2025 tentang penanggulangan bencana.
Pendirian AHA Centre ini diamanatkan melalui kesepakatan yang mengikat secara hukum yang disebut ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER).
Bantuan yang diberikan AHA Centre dalam bentuk informasi, assessment, dan analisa. Selain itu, AHA Centre juga memberikan bantuan perlengkapan yang disimpan dalam gudang mereka di Subang, Malaysia. Ada berbagai macam barang yang disimpan, seperti tenda, generator, perahu kecil, kemah keluarga, peralatan untuk keluarga, bahkan alat penjernih air juga masuk ke dalam daftar barang yang diberikan ke tenda pengungsian warga yang terdampak bencana.
Tidak hanya memberikan bantuan saat bencana terjadi, AHA Centre juga memberikan pembangunan kapasitas dalam bentuk pelatihan. Setiap tahunnya, para relawan yang terdiri dari sipil, lembaga swadaya masyarakat, anggota lembaga penanggulangan bencana di ASEAN datang ke AHA Centre untuk diberikan pelatihan mengenai informasi bencana, kepemimpinan, dan lain sebagainya. (MA)
Sumber : ahacentre.org & medcom.id