Kalau SiagaBencana.com mengatakan tsunami, pasti sudah tidak asing lagi di telinga kalian bukan Disasterizen? Tsunami ini asal katanya dari Bahasa Jepang, Tsu yang artinya pelabuhan dan Nami memiliki arti gelombang. Untuk lebih jelasnya bisa baca di sini! Kalau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tsunami adalah gelombang laut dahsyat (gelombang pasang) yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di dasar laut.
Hmm… Sudah jelas kan memang kalau kata tsunami adalah kata serapan dari Bahasa Jepang. Tapi ada nggak ya padanan kata dari bahasa daerah di Indonesia? Tentu ada dong! Berikut ini adalah istilah tsunami dalam bahasa daerah.
Baca juga : MEMBUKA KEMBALI CATATAN SEJARAH TSUNAMI SUMATRA BARAT
- Smong (Simeulue)
Kata yang satu ini sih sudah sering ya kita dengar. Bahkan kata ‘Smong’ sendiri sudah ada di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Smong yang memiliki arti dalam Bahasa Simeulue, Kepulauan Simeulue, Aceh. Smong sendiri adalah salah satu contoh pengetahuan lokal yang telah menyelamatkan nyawa manusia, dengan kisah yang terus diturunkan dari generasi ke generasi. Seperti apa ya kisahnya? Simak di artikel yang satu ini!
- Onu (Mentawai)
Masyarakat Mentawai, Sumatra Barat mengatakan, kalau jejak pengetahuan masa lalu kejadian tsunami itu belum ditemukan, tapi mereka menemukan istilah ‘Onu’ yang artinya adalah ‘ombak besar’. Onu yang akan selalu diingat oleh masyarakat Indonesia, yaitu peristiwa pada 25 Oktober 2010 lalu. Onu menerjang daratan Mentawai 2 jam setelah terjadinya gempabumi.
Onu terjadi setinggi 3-10 meter dan sekitar 77 desa hancur, Sobat Disasterizen. Ingin tahu pengetahuan lokal dan jejak kejadian dari para saksi mata pada kejadian gempabumi dan tsunami Mentawai di 2010? Langsung saja nonton video dokumenter yang bernama ‘Repdeman’ di sini!
- Lembotalu atau Bombatalu (Donggala)
Eits, tunggu dulu! Donggala, Sulawesi Tengah juga punya lho istilah tsunami dalam bahasa mereka, yaitu lembotalu. Ada hal lain dalam penyebutan tsunami selain lembotalu, yakni bombatalu. Bombatalu ini memiliki arti yang sama yaitu gelombang tiga kali. Karena di Donggala sendiri memiliki cerita dari tsunami purba pada tahun 1968.
Kisah ini menjadi sumber penyelamat, sebab saat tsunami terjadi 2018 lalu, beberapa masyarakat di Pantai Barat Donggala dalam evakuasi mandiri dibekali oleh pengetahuan tsunami di masa lalu. Pengetahuan yang terjadi di masa lalu ini didapat dari kisah turun menurun berdasarkan pengalaman orang tua mereka yang mengalami tsunami. Pengen tahu cerita lebih lengkapnya? Baca di sini!
- Air Turun Naik (Ambon)
“Air Turun Naik” adalah istilah yang kita kenal sekarang, yaitu tsunami. Air turun naik ini merupakan bahasa yang digunakan masyarakat Ambon, Maluku. Masyarakat juga punta lho pengalaman cerita pada masa lampau tentang air turun naik ini. Untuk lebih lengkapnya bisa cek di sini!
Banyak banget ya istilah yang digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menggambarkan tsunami. Ya wajar saja sih, kan Indonesia memiliki banyak suku. Pasti setiap sukunya memiliki nama tersendiri dalam penyebutan tsunami ini. Bukan hanya tsunami saja, mereka juga mempunyai cara tradisional sendiri dalam kesiapsiagaan ancaman bencana. Seperti apa? Coba klik di sini! (MA)
Sumber : Buku Menari Bersama Bumi, Buku Air Turun Naik di Tiga Negeri & Buku Keterbatasan dan Tantangan Sistem Peringatan Dini