Hallo Sobat Disasterizen, masih soal seputar Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Tsunami nih. Rabu (7/8), wilayah Cianjur yang menjadi tujuan berikutnya yang dikunjungi tim EDT setelah mereka mengunjungi Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, dan Garut. Serah terima pataka menjadi hal utama yang selalu dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan EDT. Ini sebagai penanda perpindahan perjalanan tim EDT memasuki kebupaten berikutnya.
Pada kali ini, prosesi serah terima petaka dilakukan di atas Jembatan Ci Laki, Desa Karangwangi, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur. Pataka diserah terimakan dari BPBD Kabupaten Garut kepada BPBD Kabupaten Cianjur. Penyerahan ini disaksikan oleh perwakilan BNPB, Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Risiko Bencana dan mitra organsasi penanggulangan bencana, serta peserta EDT.
Lalu, setelah penyerahan pataka dini, tim EDT langsung berpencar menuju sekolah-sekolah dan tempat yang sudah ditentukan. Nah, salah satu titik yang kunjungi adalah SMPN 1 Sindangbarang yang terletak di Jalan Darin No.1 Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur.
Di SMPN 1 Sindangbarang ini, sosialisasi diikuti kurang lebih 300 siswa dan siswi bersama dengan guru dan staff sekolah. Suasana tampak ramai dan antusias dalam mendengarkan penjelasan tentang kesiapsiagaan dari para fasilitator BPBD bersama dengan U-Inspire. Pada kegiatan ini, tim mensosialisasikan tas siaga dan aplikasi yang berguna dalam kesiapsiagaan bencana, seperti InaRISK, Magma Indonesia, dan Info BMKG.
Baca juga : INTIP KEARIFAN LOKAL MILIK BUDAYA SUNDA TERHADAP TSUNAMI
Menurut dari penelusuran tim EDT, tidak ada sama sekali rambu jalur evakuasi yang terpampang di dalam sekolah. Walaupun terletak lebih dari 1 kilometer dari bibir pantai, masih saja banyak bencana lainnya yang mengancam sekolah ini, misal saja gempa dan banjir bandang.
Kepala sekolah mengaku bahwa tidak semua murid paham tentang jalur evakuasi di daerah mereka. Maka dari itu perlu adanya sosialisasi dalam hal ini. Sekolah pun juga belum memiliki mobil operasional yang bisa digunakan untuk mengangkut siswa dan siswi yang sakit atau cidera ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Selanjutnya, tim EDT menguji coba aplikasi Step A kepada 10 orang murid dan 5 orang guru yang memiliki perangkat smartphone. Sayangnya, hasilnya mengejutkan! SMPN 1 Sindangbarang mendapatkan nilai rendah.
“Iya, pak. Saya harap kedepannya akan lebih banyak acara sosialisasi yang seperti ini”, ujar Entang
Entang Rohandi, Kepala Sekolah SMPN 1 Sindangbarang menyampaikan rasa terimakasihnya kepada BNPB dan BPBD yang berinisiatif untuk mengadakan kegiatan Ekspedisi Destana Tsunami. “Ini pertama kalinya di sekolah ini”, ujar Entang yang sudah menjabat sebagai kepala sekolah sejak 2017.
Selain SMPN 1 Sindangbarang, tim EDT juga menyambangi titik-titik lain seperti MA/MTs Al-Muthma’innah di Kertasari, Sindangbarang, SDN 2 Sindangbarang, dan Puskesmas Sindangbarang. Acara dilanjutkan pada malam hari dengan pentas kesenian rakyat yang dipandu oleh Teh Cici dari BNPB dan membagikan doorprize kepada anak-anak yang beruntung. Lalu, tim EDT akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Sukabumi pada esok hari (8/7). (MA)
Sumber : Rafly Gilang Pratama (Tim Ekpedisi Desa Tangguh Bencana Tsunami)