Kemarin (23/9), di Jambi ISPU mencapai level berbahaya Disasterizen! Tetapi, ada yang tahu tidak ISPU itu apa? Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) adalah laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam/hari/bulan. Penetapan ISPU ini mempertimbangkan tingkat mutu udara terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan dan nilai estetika.
ISPU ditetapkan Berdasarkan 5 Pencemar:
- Karbon Monooksida (CO)
- Sulfur Dioksida (SO2)
- Nitrogen Dioksida (NO2)
- Ozon Permukaan (O3)
- Partikel Debu (PM10)
Baca juga : SIAPKAN RUMAH SINGGAH ASAP, YUK
Selain itu ISPU juga ada tingkatannya Disasterizen, seperti:
ISPU | Tingkat Pencemaran Udara | Dampak Kesehatan |
0-50 | Baik | Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika. |
51-100 | Sedang | Kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika. |
101-199 | Tidak Sehat | Tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika. |
200-299 | Sangat Tidak Sehat | Tingkat kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. |
300-500 | Berbahaya | Tingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi. |
Masalah Kesehatan Akibat Kabut Asap
- Infeksi Saluran Pernafasan Atas
ISPA sejatinya disebabkan oleh infeksi virus, bukan oleh kabut asap. Tapi polusi udara yang parah, ditambah dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh bisa mengakibatkan gangguan pernafasan atau dengan kata lain mempermudah terjadinya ISPA. Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi. ISPA selama ini banyak menjangkiti anak-anak dan kaum lansia.
- Asma
Selain genetik, penyakit Asma juga disebabkan oleh buruknya kualitas udara. Kabut asap yang saat ini merajalela membawa partikel berukuran kecil yang masuk melalui saluran pernafasan dan menyebabkan gangguan layaknya asap rokok.
- Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PPOK menggabungkan berbagai penyakit pernafasan semisal Bronkitis. Menurut Yayasan Paru-paru Kanada, kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan bisa berakibat fatal pada penderita PPOK, karena mengurangi/memperburuk kinerja paru-paru. Semakin lama pasien terpapar kabut asap, semakin besar juga risiko kematiannya.
- Penyakit Jantung
Kabut asap membawa partikel mini bernama PM2.5 yang dapat masuk ke dalam tubuh lewat saluran pernafasan. Sebuah studi oleh California Environmental Protection Agency tahun 2014 membuktikan, pasien yang terpapar kabut asap dalam waktu lama menggandakan risiko terkena serangan jantung atau stroke.
- Iritasi
Dalam bentuk yang paling ringan, paparan kabut asap bisa menyebabkan iritasi pada mata, tenggorokan, hidung serta menyebabkan sakit kepala atau alergi. (MA)
Sumber : Buku Penanggulangan Krisis Kesehatan untuk Anak Sekolah (UNESCO & Departemen Kesehatan)