Pulau Sumatra memang sering mengalami gempabumi, apalagi kalau kita menengok rentetan gempabumi yang terjadi di Mentawai. Wah sudah banyak sekali dengan berbagai macam kekuatan hingga ada yang sampai menimbulkan tsunami.
Deretan catatan sejarah gempabumi tersebut dikarenakan adanya sesar (patahan) yang aktif, yaitu sesar Mentawai. Ingin mempelajarinya lebih lanjut? Baca aja di bawah ini kuy!
Baca juga : “KULKUL” EARLY WARNING SYSTEM MASYARAKAT BALI
Belajar Sesar Mentawai
Di bagian selatan Sumatra terdapat sesar (patahan) yang bernama Sesar Mentawai. Pada zona sesar Mentawai terbentuk akibat adanya pertumbuhan sesar Anjak yang bergerak maju ke arah busur, sehingga struktur paling muda terbentuk di bagian timur.
Adanya gerakan strike-slip (sesar mendatar) dari lempeng Indo-Australia yang miring disesuaikan oleh sesar Sumatra dan sesar Mentawai di area timur kepulauan Mentawai. Sementara itu, adanya struktur backthrust (bagian dari sesar naik) di timur Mentawai dari hasil analisis data.
Kegempaan Mentawai
Gempa-gempa signifikan di Sumatra didominasi oleh gempa dengan adanya mekanisme dorongan yang terjadi akibat proses bergeraknya suatu lempeng tektonik ke bawah lempeng lain (penunjaman), serta beberapa gempa sesar geser. Misalnya saja adalah sesar Sumatra. Selain itu juga terdapat gempa dengan sesar naik di sekitar backthrust Mentawai dan gempa intraslab seperti gempa Padang 2009. Untuk penjelasan tentang gempa intraslab bisa kamu buka di link ini!
Uniknya dari area Kepulauan Mentawai ditandai dengan adanya kawasan aktif secara tektonik, namun jarang terjadi gempa dalam jangka waktu yang lama (gap seismic). Yang mana merupakan area gempa historis pada tahun 1797 di seluruh Kepulauan Mentawai dan 1833 yang terjadi di bagian selatan Mentawai.
Beberapa gempa dengan lebih dari M 6,0 juga terjadi di area timur Pulau Siberut dengan sesar naik yang berkaitan dengan backthrust Mentawai (MBT), sehingga pengaruh gempa-gempa ini terhadap Mentawai perlu diteliti lebih lanjut. (MA)
Sumber : Buku PuSGeN