Binatang yang hidup di darat dan laut pasti membutuhkan oksigen untuk bernafas. Tetapi, bagaimana jadinya jika laut kehabisan oksigen akibat kenaikan suhu dan perubahan arus laut? Ini disebabkan perubahan iklim yang dibuat oleh ulah manusia itu sendiri.
Perubahan iklim yang terjadi, membuat proses ini berpotensi mengganggu rantai makanan di laut dan yang seperti yang kita tahu kalau rendahnya oksigen bisa mematikan bintang yang ada di laut. Jika ini terus berlangsung, maka akan mepenyebabkan kepunahan pada ekosistem laut!
Seperti yang dilansir dari TheConversation.com, kalau letusan vulkanik yang terjadi jutaan tahun lalu menyebabkan perubahan kadar suhu di laut. Kita bisa melihat dari batuan laut purba yang dapat merekam hubungan antara pelepasan karbon dioksida dari gunung berapi, tingkat oksigen laut dan peristiwa kepunahan.
Salah satunya yang terjadi pada 183 juta tahun yang lalu, yang disebut Toarcian Oceanic Anoxic Event. Pada saat itu, peristiwa letusan gunung berapi melepaskan sejumlah gas rumah kaca ke atmosfer dan menghangatkan bumi ini secara dramatis.
Ini menunjukkan untuk pertama kalinya lautan kehilangan oksigen secara kebetulan dengan disertai timbulmya gunung berapi. Inilah yang menjadi awal kepunahan yang dikenal dengan peristiwa kepunahan massal Pliensbachian-Toarcian.
Sama halnya dengan perbuatan manusia saat ini, yang mana melepaskan sejumlah karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya. Semakin diperkuat bahwa kandungan oksigen laut secara dramatis dipengaruhi oleh pemanasan suhu dan umpan balik terkait iklim yang disebabkan oleh pelepasan gas rumah kaca.
Jadi, penting untuk kita terus mencegah terjadinya pemanasan global yang semakin menjadi saat ini! So, let’s do it! (MA)
Sumber : TheConversation.com