Masyarakat Simeulue menyampaikan peringatan tsunami secara tradisional melalui ‘tutur’ secara turun temurun dari generasi ke generasi melalui cerita, nanga-nanga, sikambang dan nandong. Hal ini lah yang menyebabkan korban yang terkena tsunami sedikit. Nah, dimana sih kepulauan Simeulue itu?
Geografis Kepulauan Simeulue
Kepulauan Simeulue adalah salah satu kabupaten di Aceh, Indonesia. Wilayah Simeulue merupakan yang terdekat dengan Samudera Hindia. Simeulue merupakan daerah kepulauan terdiri dari ± 57 buah pulau besar dan kecil, Panjang pulau Simeulue ± 100,2 km dan lebar antara 8 – 28 km. Dengan luas wilayah daratan pulau besar dan pulau-pulau kecil adalah 212.512 ha. (Sumber : simeuluekab.go.id)
Peran Budaya dan Tradisi Masyarakat Kepulauan Simeulue
Salah satu cerita dari masyarakat Kepulauan Simeulue, yang disebut sebagai Smong. Kata Smong berasal dari bahasa Devayan, artinya hempasan gelombang. Gempabumi dan tsunami pada saat 1907 lalu, merupakan sejarah kelam kebencanaan dalam kehidupan masyarakat Simeulue. Kejadian kelam saat itulah yang dituangkan ke dalam kisah Smong yang dituturkan secara lisan pada anak-anak sejak dini.
Kisah Smong tersimpan dalam salah satu budaya lokal masyarakat Simeulue yang disebut Nafi-nafi. Smong di dalam Nafi-nafi berkisah tentang kejadian tsunami pada 1907. Kisah ini menceritakan kejadian tsunami yaitu gempa bumi besar, air laut surut, dan air laut naik ke darat.
Kisah Smong juga menceritakan tindakan yang perlu dilakukan yaitu segera menjauhi pantai atau menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi seperti bukit. Di samping itu perlu membekali diri dengan membawa beberapa barang seperti beras, gula, garam, korek api, baju dll. Bekal tersebut diperlukan selama di tempat pengungsian sementara.
Pada saat gempa dan tsunami Aceh tahun 2004 yang lalu di seluruh wilayah Kabupaten Simeulue lebih dari 1.700 rumah hancur tersapu tsunami, akan tetapi jumlah korban jiwa yang meninggal adalah 6 jiwa . Dikarenakan mereka tahu jika terjadi smong harus segera pergi berlari ke bukit. Wah, dampak cerita smong sangat bermanfaat ya untuk kita semua! (MA)
Sumber : nationalgeographic & Kompas