Seperti halnya dengan lampu lalu lintas, Satgas COVID-19 telah merincikan menjadi empat level kriteria zonasi daerah berdasarkan warna. Warna-warna tersebut sebagai indikator kategori risiko COVID-19 yang dilihat dari tingkatan penyebarannya. Zona tersebut antara lain, Hijau (Tidak Terdampak), Kuning (Risiko Rendah), Orange (Risiko Sedang), dan Merah (Risiko Tinggi).
Nah, untuk penyebaran COVID-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah landai. Jika diartikan dengan warna, berarti sudah mulai memasuki zona orange, yang artinya risiko sedang. Untuk menurunkan kurva yang terinfeksi COVID-19, ada beberapa tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi NTB, yakni :
- Menetapkan beberapa payung hukum yang tertuang dalam Perda No.7 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Penyakit Menular, satu maklumat, tiga surat edaran, dua peraturan gubernur dan delapan belas keputusan gubernur selama kasus COVID-19 sebagai bentuk komitmen menyelamatkan nyawa masyarakat.
- Mengganti kegiatan belajar tatap muka dengan belajar secara daring, guna mencegah penularan COVID-19 di kalangan anak-anak. Mulai dari jenjang terendah sampai perguruan tinggi.
- Penerapan pembatasan sosial berskala lingkungan (PSBL) di daerah zona merah dan padat penduduk.
- Lomba kampung sehat.
- Melakukan razia masker, dengan melibatkan ormas-ormas di daerah NTB.
Dr. Drs Lalu Syafi’I, Asisten Administrasi Umum Setda Pemda Prov NTB, di webinar yang diselenggarakan oleh Plan Indonesia bertajuk “Aksi Daerah Dalam Merespon Pandemi COVID-19 yang Berpusat pada Anak di 3 Provinsi (NTT, NTB dan SULTENG)” pada Jumat (16/10), mengatakan Pemerintah Daerah NTB telah melakukan beberapa langkah untuk mengedukasi anak-anak tentang COVID-19, diantaranya :
- Pembuatan dan distribusi media edukasi dan motivasi dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 di Kab. Lombok Utara, Sumbawa, Lombok Tengah, Lombok Barat dan Kota Mataram.
- Dukungan material untuk praktek hidup bersih dan sehat.
- Dukungan material untuk belajar dari rumah dan persiapan masuk sekolah bagi murid SD.
- Dukungan makanan dan pemberian gizi tambahan untuk anak-anak pasien COVID-19.
Semoga dengan adanya program-program tersebut, penyebaran COVID-19 semakin menurun. Yuk jangan pernah lengah terhadap virus COVID-19! Ingat selalu menerapkan 3 M, ya! (MA)