“Kulkul” Early Warning System Masyarakat Bali

Memang tak asing lagi kalau Bali yang memiliki sebutan Pulau Dewata ini masih kental dengan budayanya. Jika kamu pergi ke Pulau Dewata, kamu akan menjumpai begitu banyak bangunan yang unik dan memiliki fungsinya, salah satunya adalah bangunan bernama bale kulkul.

Bale kulkul terdiri dari dua kata, yaitu bale dan kulkulBale merupakan kata yang ditujukan untuk menyebut bangunan, sementara kata kulkul adalah penyebutan sebuah benda dipakai sebagai alat komunikasi di zaman dahulu. Kalau dilihat secara bentuk, kulkul adalah sebuah kentongan. Masyarakat Bali biasanya memiliki kesepakatan tersendiri mengenai jenis irama yang mereka pakai dan setiap irama memiliki maknanya tersendiri. Begitupun juga dengan irama jika ada peringatan terjadinya ancaman bencana gempabumi dan tsunami.

Baca juga : KINI JAKARTA PUNYA PANIC BUTTON

Fungsi Bale Kulkul di Bali

Bale kulkul di Bali memiliki fungsi yang lebih kompleks dibandingkan dengan kentongan. Bale kulkul juga merupakan jenis bangunan yang tidak terlepas dari sebuah pura. Penempatan bale kulkul di Bali biasanya diposisikan pada area yang mudah dijangkau. Bangunan ini juga biasanya dibangun dengan berukuran tinggi seperti layaknya sebuah menara. Tapi, kamu juga bisa menjumpainya berada di depan pekarangan atau sengaja ditempatkan di sudut pekarangan sebuah pura.

Selain sebagai sarana komunikasi, bale kulkul juga memiliki peranan lain, yakni:

  1. Alat Pemersatu

Bale kulkul di Bali juga memiliki peran sebagai sarana pemersatu masyarakat. Ketika ada pemukulan kulkul, maka warga banjar akan melakukan aktivitas sesuai dengan irama kulkul yang telah disepakati sebelumnya.

  1. Hiasan

Bale kulkul juga memiliki fungsi tambahan sebagai hiasan. Desain dari bangunan yang satu ini memang begitu unik. Oleh karena itu, Anda akan menemukan bale kulkul di Bali yang sengaja ditempatkan untuk mempercantik lingkungan.

  1. Peringatan Dini Gempabumi dan Tsunami (early warning system)

Saat ini kulkul tidak hanya sebagai alat komunikasi saja lho Sobat Disasterizen! Kulkul juga bisa dijadikan sebagai peringatan dini tsunami dan gempabumi. Seperti yang dilansir dari jurnal Inasari Widiyastuti, setiap kali menghadapi pasang maling (air naik ke daratan), tokoh adat akan memukul kentongan secara bersahut-sahutan dengan tujuan memperingatkan warga dan menyurutkan air laut. Warga meyakini, kulkul (kentongan) memiliki kekuatan untuk menurunkan air laut tetapi sejak berkembangnya zaman kepercayaan tersebut sedikit surut. (MA)

Sumber : Jurnal Inasari Widiyastuti & kintamani.id