Kiat-kiat Jitu Tangkal Covid-19 Untuk Anak Disabilitas

Anak penyandang disabilitas merupakan kelompok yang rentan terpapar virus corona (Covid-19). Maka dari itu, mereka sangat bergantung terhadap orang tua maupun pendampingnya untuk membantu memenuhi kebutuhan, khususnya mendukung gerakan atau komunikasi.

Mengingat ragamnya disabilitas dan karakter yang melekat. Oleh sebab itu, setiap anak penyandang disabilitas memerlukan cara penanganan dan pencegahan yang berbeda pula. Perbedaan paling mendasar ialah tentang cara menerima informasi mengenai Covid-19, tidak semuanya bisa diakses dan diserap oleh anak penyandang disabilitas. Kendala ini membuat mereka tidak memahami secara utuh cara-cara pencegahannya, yang menyebabkan mereka rentan tertular.

Nah, untuk mencegah tertularnya virus corona pada anak disabilitas perlu edukasi sejak dini. Berikut ini adalah kiat-kiat jitu dalam mengedukasi anak disabilitas tentang covid-19!

Anak Penyandang Disabilitas Fisik

Informasi dapat diberikan sesuai dengan gaya belajar anak, bisa menggunakan visual (melihat), auditory (pendengaran), kinestetik (gerak) atau campuran dari ketiga hal tersebut. Media yang digunakan bisa menggunakan buku, menonton, bermain gerak dan lagu atau apapun yang disukai anak. Panduan informasi khusus Covid-19 untuk anak disabilitas fisik adalah sebagai berikut:

a) Pastikan alat bantu steril, baik itu kruk maupun kursi roda. Semprotkan disinfektan pada alat bantu dan laplah dengan kain agar disinfektan bekerja denan baik secara rutin.

b) Pastikan alat bantu pegangan tangan di kamar mandi/rumah steril. Semprotkan desinfektan/bersihkan dengan kain dan sabun secara rutin.

c) Jika terpaksa keluar rumah dan di jalan sempat dibantu orang tidak kenal, tetap terapkan physical distancing dan segera sterilkan alat bantu (kursi roda).

Anak Penyandang Disabilitas Sensorik (Netra – Tuli/Rungu Wicara)

a) Pastikan mendapatkan informasi secara utuh dan jelas terkait covid-19, baik dalam bentuk teks, audio, bahasa isyarat, maupun audiovisual. Kamu bisa mendapatkan pedomannya di sini! 

b) Jika menggunakan bahasa isyarat yang menyentuh wajah, pastikan tangan steril.

c) Jika hendak memanggil seseorang dengan cara menepuk pundak, pastikan tangan steril.

d) Apabila disabilitas netra dibantu oleh seseorang, misalnya menyeberang jalan, pastikan dulu orang tersebut steril.

e) Bawalah selalu hand sanitizer sebagai first aid kit untuk mensterilkan tangan jika dibantu orang lain.

f) Menggunakan masker transparan sehingga memudahkan anak penyandang disabilitas rungu-wicara/rungu wicara dapat memahami bahasa bibir dan ekspresi dari lawan bicara.

Baca juga : TENGOK KEMBALI SEJARAH LETUSAN GUNUNG AGUNG

Anak Penyandang Disabilitas Mental

a) Orang tua/pendamping mengambil keputusan penuh terkait dengan ketrampilan dasar, yakni sering mengingatkan untuk cuci tangan dengan sabun selama 20 detik dan menjaga kebersihan.

b) Apabila disabilitas mental sering kambuh/relapse, upayakan pemberian pertolongan oleh orang yang sudah dikenal dan tidak ODP, PDP, atau terkonfirmasi positif Covid-19.

c) Pastikan obat-obatan tersedia serta mudah dijangkau dan tempat obat-obatan harus steril.

d) Untuk disabilitas mental yang selalu bergantung pada orang lain, lakukan pengawasan lebih ketat terkait interaksi dengan orang lain dan pastikan pendamping bukan ODP, PDP, atau terkonfirmasi positif covid-19.

e) Anak penyandang disabilitas mental Autis dan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) pada dasarnya mempunyai kecerdasan yang setara dengan anak-anak lainnya, tetapi ada kemungkinan cerdas istimewa atau juga mengalami hambatan intelektual. Sehingga disamping metode komunikasi/pengasuhan yang khusus bagi anak-anak penyandang disabilitas Autis dan ADHD yang membutuhkan dukungan lebih untuk meminimalisir anak tantrum disaat bosan melakukan di sebuah kondisi, maka membutuhkan upaya lain sesuai dengan kondisi khusus masing-masing anak.

f) Jika disabilitas mental mulai merasa bosan berada #DiRumahAja, pastikan agar ia mendapatkan pendampingan jika beraktifitas di luar dengan mematuhi protokol kesehatan (memakai masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun) atau difasilitasi kegiatan yang lebih bervariasi dan sesuai minat anak di dalam rumah.

g) Lakukan aktifitas bervariasi/saring informasi untuk meminimalkan risiko. (MA)

Sumber : Covid-19.go.id