Sejak bulan Januari hingga 26 Oktober 2020 kemarin, terdapat 2.349 kejadian bencana alam dan pandemi COVID-19. Bencana tersebut, khususnya COVID-19 sangat berpengaruh pada sektor UMKM. Untuk merespon hal tersebut, diperlukan upaya membangkitkan ekonomi perdesaan. Salah satu contoh upaya yang dilakukan adalah program padat karya tunai yang dilakukan oleh badan usaha milik desa (bumdes) Patimoa, Maluku Barat Daya.
Izak Markus, Bumdes Patimoa, Kabupaten Maluku Barat Daya di kesempatan webinar yang diselenggarakan oleh Save the Children pada Selasa (27/10), mengatakan bahwa upaya dalam membangkitkan ekonomi desa, badan usaha milik desa telah membuat program padat karya tunia, yaitu membangun jalan untuk dimanfaatkan membantu perekonomian masyarakat.
Selain itu ada upaya dalam pengurangan risiko bencana yang dilakukan masyarakat sekitar, yaitu dengan membangun program desa tangguh bencana. Desa tangguh bencana memberikan kegiatan yang membangun kesadaran masyarakat seperti, sarana prasarana peringatan bencana, sosialisasi, rambu-rambu, sistem informasi dan komunikasi.
Drs. Hasman Maani, Msi, Direktur Penanganan Daerah Rawan Bencana (PDRB), menambahkan ada beberapa skema dalam penanganan daerah rawan bencana dan arahan penanganan daerah rawan bencana, yaitu
Skema Penanganan Daerah Rawan Bencana
- Penguatan regulasi
- Penguatan institusi
- Penguatan infrastruktur
- Pengembangan SDM
- Pengembangan ekonomi
Arah Penanganan Daerah Rawan Bencana Berbasis Desa di Daerah Tertinggal
- Mendukung dan memperkuat program daerah tangguh bencana (DTB)
- Mengintensifikan pelatihan-pelatihan kebencanaan di daerah
- Memperkuat institusi, lembaga, dan forum-forum pengurangan risiko bencana
Selain itu, pada kesempatan yang sama ada beberapa anak dari lima provinsi di Indonesia yang membagikan cara dalam upaya pengurangan risiko bencana. Check it out!
Eka Meang – NTT
- Mengadakan sosialisasi mitigasi bencana pada anak dan masyarakat
- Membuat kolam penampung atau sumur resapan
- Membuat bantuan berupa tangki air bersih
Dea – Sulawesi Tengah
- Pembangunan infrastruktur yang lebih baik dan penyediaan pusat informasi yang terpercaya
- Anak-anak dilibatkan dalam musyawarah pembangunan
- Mengalokasikan dana desa untuk kegiatan penunjang pemenuhan hak anak
Bita – Sulawesi Selatan
- Meminta kepada pemerintah desa untuk menyediakan PIAMA (Pusat Informasi Anak Mengenai Bencana)
- Meminta kepada pemerintah desa untuk mempercepat pendataan korban banjir bandang Luwu Utara
- Memohon kepada pemerintah desa melakukan kegiatan MIENAK (Mitigasi Bencana Anak)
Saripah – Jawa Barat
- Mengedukasi warga desa tentang potensi, karakteristik dan ancaman bencana
- Mitigasi perubahan iklim di tingkat desa : “Petani Jangan Bakar Jerami”
- Fasilitas lapangan terbuka hijau di setiap RT/RW
- Pembangunan desa yang berbasis manajemen bencana
Yudha – Jambi
- Memperkuat hukum atas pembakaran hutan dan lahan, agar dapat memberikan efek jera
- Memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak musibah
- Meminta BNPB cepat tanggap jika terjadi kebakaran baik disengaja maupun tidak sengaja.
Jika disimpulkan bersama, pemulihan ekonomi masyarakat di daerah rawan bencana dalam Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) dengan tujuan utama pemulihan mata pencaharian yaitu menciptakan nilai tambah, meningkatkan keterampilan dan menciptakan harmoni. (MA)